Ekonomi

Menko Perekonomian Pastikan Manfaat Sumber Daya Alam Optimal Untuk Kemakmuran Rakyat

231
×

Menko Perekonomian Pastikan Manfaat Sumber Daya Alam Optimal Untuk Kemakmuran Rakyat

Share this article
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan dalam Konferensi Pers tentang DHE SDA di Kemenko Perekonomian, bersama dengan Menteri Keuangan, Gubernur BI dan Ketua DK OJK, Jumat (28/7/2023). Foto: Kemenko Perekonomian
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan dalam Konferensi Pers tentang DHE SDA di Kemenko Perekonomian, bersama dengan Menteri Keuangan, Gubernur BI dan Ketua DK OJK, Jumat (28/7/2023). Foto: Kemenko Perekonomian

G24NEWS.TV, JAKARTA – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia harus mengoptimalkan semua manfaat ekspor sumber daya alam (SDA).

Salah satu caranya, jelas Ketua Umum DPP Golkar ini, dana/devisa yang dihasilkan berupa Devisa Hasil Ekspor (DHE) harus dimasukkan dan ditempatkan ke dalam Sistem Keuangan Indonesia (SKI).

Dengan demikian akan meningkatkan likuiditas valas dan mendorong peningkatan jasa keuangan.

Dia mengatakan Kemenko Perekonomian bersama K/L terkait terutama Kemenkeu, BI dan OJK, telah menyelesaikan PP Nomor 36 Tahun 2023.

Aturan ini disusun dengan semangat menjalankan amanat Pasal 33 UUD 1945.

Yaitu, pemanfaatan SDA untuk kemakmuran rakyat dan untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional.

“Potensi optimalisasi DHE SDA ini sangat besar, dimana dari data tahun 2022, data DHE dari 4 Sektor yang wajib DHE (Pertambangan, Perkebunan, Kehutanan, Perikanan) totalnya mencapai USD203,0 Miliar setahun atau sebesar 69,5% dari total ekspor,” jelasnya, dalam acara Konferensi Pers tentang DHE SDA di Kemenko Perekonomian, bersama dengan Menteri Keuangan, Gubernur BI dan Ketua DK OJK, Jumat (28/7/2023).

Baca Juga  Tingkatkan Minat Baca Generasi Muda, Wagub Ijeck Luncurkan “Kereta Pustaka”

Dia mengatakan ada ketentuan 30% DHE SDA wajib disimpan di SKI.

Potensi Valas Dalam Negeri Rp60,9 Miliar

Sehingga, setidaknya terdapat potensi ketersediaan likuiditas valas dalam negeri (hasil dari penempatan DHE SDA) sebesar USD60,9 miliar

Menko Airlangga juga menerangkan lebih rinci potensi DHE SDA per sektor berdasarkan nilai ekspor tahun 2022.

Dia menjelaskan yang terbesar adalah Sektor Pertambangan sebesar USD 129,0 miliar (44,2% dari total ekspor).

Di mana komoditas pertambangan terbesar ekspornya adalah Batubara yang sekitar USD46,7 miliar (36,2% dari total ekspor pertambangan).

Baca Juga  Fokus Menangkan Pemilu, Airlangga Hartarto: Wacana Munaslub Dari Luar Sistem Golkar

Sektor Perkebunan potensinya sekitar USD55,2 Miliar (18,9% dari total ekspor), sektor Kehutanan sekitar USD 11,9 miliar, dan sektor Perikanan sekitar USD 6,9 miliar.

Potensi DHE SDA yang sangat besar ini akan mampu meningkatkan ketersediaan valas dalam negeri kita.

Selain itu, Menko Perekonomian juga menjelaskan bahwa kewajiban DHE SDA hanya diberlakukan atas ekspor SDA yang nilai ekspornya minimal USD250 ribu.

Sehingga tidak akan berdampak terhadap eksportir kecil dan menengah.

“Eksportir kecil dan menengah yang merupakan UMKM tidak akan terdampak dengan kewajiban DHE SDA ini”.

“Bahkan mereka dapat secara voluntary menempatkan DHE SDA-nya, untuk mendapatkan insentif bunga dan fasilitas perpajakan,” ujar Menko Airlangga.

Email: Nyomanadikusuma@G24 News

Editor: Lala Lala

banner 325x300