G24NEWS.TV ,JAKARTA– Jumat Agung adalah hari keagamaan yang penting bagi umat Kristiani di seluruh dunia, terutama bagi mereka yang mengikuti denominasi Katolik dan Ortodoks.
Hari ini dirayakan pada hari Jumat sebelum Paskah dan memperingati kematian Yesus Kristus di kayu salib, dan tahun ini Jumat Agung dirayakan pada tanggal 7 April 2023.
Jumat Agung adalah bagian dari Minggu Suci, yang dimulai dengan Minggu Palma dan berakhir dengan Paskah. Selama Minggu Suci, umat Kristiani merenungkan penderitaan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.
Jumat Agung merupakan hari peringatan penyaliban Yesus Kristus di Bukit Golgota. Usai dijatuhi hukuman mati oleh Pontius Pilatus, Yesus memanggul sendiri salib-Nya ke Golgota. Dia memanggul salibnya dalam kondisi penuh luka dan hilang tenaga.
Dalam laman resmi Komisi Kateketik Konferensi Waligereja Indonesia (Komkat KWI), Romo Fransiskus Emanuel da Santo, sekretaris Komkat KWI menuliskan dulu di zaman Romawi salib adalah hukuman yang sangat berat. Hanya mereka yang dinilai melakukan kejahatan berat yang disalib.
Akan tetapi, buat Yesus, salib justru menjadi wujud tanggung jawab akan perutusan Allah Bapa. Dengan penyaliban, Yesus Kristus menunjukkan kasihnya kepada umat manusia.
“Bahkan dengan salib-Nya Ia menanggung dan menebus dosa manusia. Itulah salib yang Yesus terima dengan rela. Sebagai ungkapan cinta-Nya kepada Bapa dan kepada manusia, cinta yang tuntas, cinta yang sampai sehabis-habisnya. Cinta sampai menderita,” tulis Fransiskus.
Di seluruh dunia, gereja-gereja dan tempat-tempat ibadah mengadakan liturgi dan upacara khusus pada Jumat Agung. Pada hari ini, umat Kristiani diperingatkan tentang penderitaan Kristus dan mengikuti tradisi penitensi dan doa.
Salah satu upacara yang paling terkenal pada Jumat Agung adalah Via Crucis atau Jalan Salib, yang merupakan perenungan tentang perjalanan Kristus dari pengadilan ke kayu salib. Banyak gereja Katolik dan Ortodoks juga mengadakan Khotbah Tujuh Kata atau Tujuh Perkataan yang mengingatkan umat tentang perkataan Kristus pada saat kematian-Nya.
Selain itu, di beberapa negara, seperti Filipina, Jumat Agung dirayakan dengan prosesi dan aksi keagamaan yang spektakuler. Misalnya, umat Katolik di Filipina mengadakan reenactment atau pemutaran ulang tentang pengadilan, penyaliban, dan kematian Kristus di jalanan kota.
Upacara ini sering disertai dengan pengorbanan diri seperti penyaliban diri dan penusukan diri dengan taji yang dilakukan oleh para peserta yang menganut tradisi tersebut.
Meskipun Jumat Agung adalah hari yang suram dan penuh duka, namun bagi umat Kristiani, hari ini juga menjadi pengingat penting tentang kasih dan pengorbanan Kristus bagi manusia.
Dengan merenungkan penderitaan dan kematian-Nya, umat Kristiani diharapkan bisa lebih menghargai anugerah kehidupan dan keselamatan yang telah diberikan oleh Kristus.
