Ekonomi

Legislator Golkar Sarmuji: Pengembangan UMKM Harus Searah Ekosistem Digital

220
×

Legislator Golkar Sarmuji: Pengembangan UMKM Harus Searah Ekosistem Digital

Share this article
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Golkar Sarmuji mengunjungi produk UMKM di Rumah BUMN Surabaya, Jawa Timur, pekan ini. Foto: DPR RI/Anne/nr
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Golkar Sarmuji mengunjungi produk UMKM di Rumah BUMN Surabaya, Jawa Timur, pekan ini. Foto: DPR RI/Anne/nr

G24NEWS.TV, JAKARTA –  Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji mendorong pengembangan UMKM diarahkan untuk dapat masuk ke ekosistem digital.

Legislator dari Fraksi Golkar ini mengatakan para pelaku UMKM harus dapat mengembangkan pasarnya secara lebih luas hingga go global.

Dengan demikian, jelasnya, posisi UMKM akan semakin kuat dalam susunan dan struktur perekonomian nasional.

“Jumlah yang cukup besar dengan daya serap tenaga kerja yang sangat besar itu, sektor UMKM menjadi salah satu penopang utama perekonomian nasional,” jelas Sarmuji dalam Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI di Rumah BUMN Surabaya, Jawa Timur, pekan ini.

Dia mengatakan UMKM memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM RI, tercatat jumlah pelaku UMKM di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 64,2 juta.

Baca Juga  Edwin Nelwan Komitmen Kawal Penggunan Uang Rakyat

Kontribusi bersih UMKM terhadap produk domestik bruto mencapai 61,07 persen.

Penopang Utama Ekonomi Nasional

Dengan jumlah yang cukup besar dengan daya serap tenaga kerja yang sangat besar itu, sektor UMKM menjadi salah satu penopang utama perekonomian nasional.

Selain itu, UMKM juga telah terbukti mampu melewati krisis moneter yang terjadi pada tahu 1998 silam dan pada masa pandemi Covid-19.

“UMKM ini menjadi concern kita. Karena UMKM lah sebenarnya penyelamat perekonomian kita di saat krisis dan merupakan penopang utama perekonomian kita, 90 persen tenaga kerja kita itu sebenarnya di sektor UMKM,” jelasnya.

“Majunya UMKM adalah majunya perekonomian indonesia,” sambung Sarmuji.

Baca Juga  Impor Pakaian Jadi Tak Terkendali, Industri Tekstil Dalam Negeri Terancam Bangkrut

Lebih lanjut, Sarmuji mengatakan dalam peningkatan dan pengembangan sektor UMKM, BUMN Perbankan serta jasa keuangan perlu mengambil peran secara aktif.

Selain dukungan berupa akses permodalan, BUMN perlu mengambil peran dalam kegiatan pendampingan.

Serta edukasi agar pelaku UMKM mampu meningkatkan kemampuan dan jangkauan pasarnya secara digital.

“Kita sudah sama-sama saksikan produk-produk UMKM Indonesia,” tambahnya.

Pelaku UMKM, ujarnya lagi, harus dibina dan dilakukan kurasi, monitor dan dipromosikan.

Dengan berbagai upaya ini, dia meyakini produk UMKM Indonesia tidak kalah dengan produk – produk pabrikan.

“Kita tentu berharap tidak hanya ini saja. Tetapi ke depan, BUMN kita melangkah lebih jauh lagi mengatasi masalah UMKM,” tutupnya.

Email: Nyomanadikusuma@G24 News

Editor: Lala Lala

banner 325x300