G24NEWS.TV, JAKARTA – Korban gempa Maroko masih bertambah, Hai ini, Senin (11/9/2023), jumlah korban meninggal dunia telah hampir mencapai 2.500 orang.
Kawasan pedesaan di pegunungan Atlas Maroko Jumat (8/9/2023) hampir tengah malah waktu setempat diguncang gempa bumi magnitudo 6,8.
Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri Maroko memperbarui jumlah korban tewas dari sekitar 2.000 di akhir pekan lalu menjadi 2.497 orang tewas dan 2.476 warga luka-luka.
Seperti dilansir dari Euronews, negara negara Eropa telah mengirimkan bantuan menyusul bencana gempa yang menghancurkan rumah-rumah, memblokir jalan-jalan dan menghapus seluruh desa dari peta.
Tentara dan pekerja bantuan kini berlomba untuk mencapai daerah terpencil di Pegunungan Atlas yang mungkin hampir seluruhnya hancur.
Sementara itu, penduduk setempat menggali puing-puing – seringkali hanya dengan sekop dan tangan kosong – untuk mencari korban yang selamat.
PBB memperkirakan 300.000 orang terkena dampak gempa berkekuatan 6,8 skala richter yang terjadi pada Jumat malam, dan beberapa warga Maroko mengeluh di media sosial bahwa pemerintah tidak mengizinkan lebih banyak bantuan dari luar.
Kru bantuan internasional siap untuk dikerahkan pada Minggu malam, namun beberapa di antaranya menjadi frustrasi menunggu pemerintah secara resmi meminta bantuan.
Mereka juga kesulitan membawa mesin ke daerah-daerah terpencil untuk menjangkau korban gempa Maroko.
Pemerintah Maroko mengatakan sejauh ini mereka telah menerima bantuan dari empat negara – Inggris, Spanyol, Qatar dan UEA, dan Prancis mengumumkan akan mengirimkan 5 juta euro pada Senin pagi.
“Maroko adalah negara berdaulat dan terserah pada negara tersebut untuk mengatur bantuan,” kata Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna, seraya merinci bahwa Rabat tidak menolak bantuan apa pun.
Email: Nyomanadikusuma@G24 News
Editor: Lala Lala