Nasional

Bamsoet Dukung Kerjasama Pertukaran Pelajar Indonesia-Korea

241
×

Bamsoet Dukung Kerjasama Pertukaran Pelajar Indonesia-Korea

Share this article
Bamsoet Dukung Kerjasama Pertukaran Pelajar Indonesia-Korea
Bamsoet Dukung Kerjasama Pertukaran Pelajar Indonesia-Korea

G24NEWS.TV, JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung adanya kerjasama pertukaran pelajar antara Indonesia dan Korea Selatan.

Melalui Yayasan Ali Network Indonesia, Korea Selatan dan Indonesia akan bekerjasama melakukan pertukaran mahasiswa antara Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) dengan berbagai kampus yang terdapat di Gyeongsangbuk-do.

Tercatat ada 40 lebih kampus di Gyeongsangbuk-do. Kerjasama dengan kampus UNPERBA juga akan dilakukan dalam pengembangan teknologi pertanian dan teknologi informasi.

“Setelah sukses melakukan kerjasama sister province dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak tahun 2003, pemerintah provinsi Gyeongsangbuk-do juga terbuka untuk melakukan kerjasama sister city antara berbagai kota yang terdapat di Provinsi Gyeongsangbuk-d dengan berbagai kabupaten/kota di Indonesia. Potensi terbesarnya yakni dengan Kabupaten Purbalingga, tempat UNPERBA berada sekaligus tempat berbagai perusahaan Korea beroperasi. Kerjasama sister city tersebut sangat bermanfaat dalam pengembangan ekonomi desa, pengembangan pertanian desa, hingga pengembangan sumber daya manusia desa,” ujar Bamsoet.

Baca Juga  Bamsoet Dorong Pembentukan PP Perizinan Senjata Api Beladiri Sipil

Turut hadir Director Division of Foreign Affairs and Trade Province Gyeongsangbuk-do Lee Jin-won, Chairman Korea Textile Machinery Association Jong Kyu Son, serta Chairman Gyeongsan CCI An TAe-Young.

Dia juga mengapresiasi salah satu perusahaan Korea Selatan asal Gyeongsangbuk-do, SK Plasma, yang telah menjalin kerjasama dengan Indonesia melalui PT Binabakti Niagaperkasa Indonesia. Mendirikan pabrik fraksionasi plasma pertama di Indonesia

“Peluang investasi Korea Selatan di Indonesia sangat terbuka lebar di berbagai sektor. Khususnya di sektor hilirisasi energi dan sumberdaya mineral. Mengingat kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat berlimpah. Terdiri dari nikel terbesar di dunia, timah terbesar kedua di dunia, batubara termal/lignit terbesar ketiga dunia, bauksit terbesar keenam dunia, emas terbesar keenam di dunia serta tembaga terbesar ketujuh dunia,” kata Bamsoet.

Baca Juga  Korea Selatan: Memahami Dinamika Sosial dan Budaya yang Unik

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong masuknya investasi asing ke Indonesia.

Antara lain melalui pembenahan regulasi, penyederhanaan izin usaha, serta pendirian Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA), yang bertujuan membangun kepercayaan investor, serta meningkatkan dan mengoptimalkan investasi jangka panjang untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Sejak Agustus 2021 pemerintah Indonesia juga telah membangun sistem Online Single Submission Risk Based Approach, sistem perizinan berusaha yang dibuat berdasarkan tingkat resiko dan besaran skala kegiatan usaha. Tujuannya meningkatkan transparansi dan keterbukaan dalam memperoleh izin berusaha. Karena itu, perusahaan-perusahaan Korsel tidak perlu khawatir dengan melakukan investasi di Indonesia,” pungkas Bamsoet.

Email: DharmaSastronegoro@G24.News
Editor: Lala Lala

banner 325x300