G24NEWS.TV, JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) sepakat mempercepat realisasi komitmen kerja sama bilateral dibidang investasi dan perdagangan, terutama ekosistem mobil listrik di Indonesia.
Kesepakatan ini dicapai dari kunjungan Presiden Republik Korea (ROK) Yoon Suk-Yeol di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/9/2023).
Sebagai salah satu tanda keseriusan dua negara, Pemerintah dan Indonesia menandatangani kesepahaman bersama (Memorandum of Understanding/MoU) Cooperation for Electric Vehicle (EV) Ecosystem.
Dokumen diteken oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Industri dan Energi Republik Korea Lee Chang-Yang.
Nota Kesepahaman tersebut bertujuan untuk mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia dengan Korsel.
Kerja sama yang diatur dalam MoU dimaksud mencakup semua alat transportasi yang digerakkan oleh listrik, seperti kendaraan listrik baterai (BEV) dan kendaraan listrik sel bahan bakar (FCEV).
Melalui MoU tersebut, kedua negara sepakat untuk bekerja sama dalam membangun infrastruktur produksi, pengisian daya dan pemeliharaan EV, pelatihan dan pertukaran tenaga kerja untuk pemeliharaan, manufaktur, dan penelitian terkait ekosistem EV, serta peningkatan sistem dan kebijakan untuk perluasan mobilitas elektronik.
MoU sejalan dengan pembahasan yang dilakukan oleh dua Kepala Negara untuk mendorong pengembangan industri EV.
Kedua Kepala Negara membahas percepatan investasi perusahaan Korea dalam pengembangan ekosistem EV di Indonesia.
Investasi tersebut termasuk proyek Grand Package konsorsium LG untuk pembangunan pabrik katoda di Batang dan sel baterai di Karawang.
Industri Kendaraan Listrik
Menko Airlangga menyatakan bahwa MoU yang ditandatanganinya bersama Menteri Lee Chang-Yang dapat menjadi akselerator dalam sinergi antara sektor Pemerintah dan swasta kedua negara dalam mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik nasional.
Kemudian, kedua Presiden juga membahas sektor kerja sama lain seperti maksimalisasi implementasi Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA).
Selanjutnya, pendanaan green econmy, health industry, akses pasar produk pertanian Indonesia.
Serta pengiriman tenaga kerja profesional Indonesia ke Korea melalui skema IK-CEPA.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga mengajak Presiden Yoon Suk-Yeol untuk terus berkolaborasi di forum regional dan global seperti ASEAN dan G20.
Email: Nyomanadikusuma@G24 News
Editor: Lala Lala