Nasional

Airlangga Hartarto: Berkurban Dilandasi Ikhlas dan Ketaqwaan Kepada Allah

272
×

Airlangga Hartarto: Berkurban Dilandasi Ikhlas dan Ketaqwaan Kepada Allah

Share this article
Keluarga besar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1444 Hijriyah. Foto: golkar.indonesia
Keluarga besar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1444 Hijriyah. Foto: golkar.indonesia

G24NEWS.TV, JAKARTA – Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto mengatakan Keluarga besar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Iduladha 10 Dzulhijjah 1444 Hijriyah.

Dia mengemukakan Khazanah Nabi Ibrahim AS menunjukkan betapa peristiwa dalam berkurban dilandasi rasa ikhlas karena ketaqwaan seorang hamba kepada Allah SWT.

“Selamat merayakan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1444 Hijriyah,” ujar Airlangga Hartarto, dalam laman IG golkar.indonesia, Rabu (28/6/2023).

Sidang Isbat

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Hari Raya Iduladha 1444 H jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.

Keputusan ini berdasarkan hasil Sidang Isbat (Penetapan) Awal Zulhijah.

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’ad, mengatakan sidang isbat telah mengambil kesepakatan.

Bahwa tanggal 1 Zulhijah tahun 1444 Hijriah ditetapkan jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023.

Baca Juga  Airlangga Hartarto Hadiri Undangan Buka Puasa DPP Nasdem

“Dengan demikian Hari Raya Iduladha 1444 H jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023,” imbuh Wamenag.

Wamenag mengatakan itu usai memimpin Penetapan Awal Zulhijah, di Jakarta, Minggu (18/6/2023).

Menurut Wamenag, sidang menyepakati keputusan tersebut karena dua hal.

“Pertama, kita telah mendengar laporan Direktur Urusan Agama Islam (Urais) bahwa ketinggian hilal di seluruh Indonesia sudah berada di atas ufuk. Namun, masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat yang ditetapkan MABIMS,” imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Urais Kemenag, Adib menyampaikan ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia di atas ufuk.

Yakni berkisar antara 0° 11,78’ (nol derajat sebelas koma tujuh puluh delapan menit) sampai 2° 21,57’.

Dengan sudut elongasi antara 4,39° sampai 4,93° .

Posisi Hilal di Indonesia

“Dengan parameter-parameter ini, maka posisi hilal di Indonesia saat ini belum memenuhi Kriteria Baru MABIMS,” papar Wamenag.

Baca Juga  Politisi Golkar Kota Padang Panjang Kritisi Sistem Zonasi PPDB SMA

MABIMS terdiri dari Menteri Agama Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura.

Kriteria baru MABIMS kata Wamenag, menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat. Dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

Kedua, lanjut Wamenag, Kemenag telah melaksanakan pemantauan atau rukyatul hilal pada 99 titik di Indonesia.

“Dari 34 provinsi yang telah kita tempatkan pemantau hilal, tidak ada satu pun dari mereka yang menyaksikan hilal,”sebutnya.

Sidang isbat awal Zulhijah 1444 H yang digelar di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kemenag ini dihadiri perwakilan Mahkamah Agung.

Kemudian, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta Duta Besar negara sahabat.

Email: Nyomanadikusuma@G24 News

Editor: Lala Lala

banner 325x300