EkonomiHeadline

Utang Luar Negeri Indonesia USD396,8 Miliar, Masih 30% dari PDB

272
×

Utang Luar Negeri Indonesia USD396,8 Miliar, Masih 30% dari PDB

Share this article
uang dollar utang luar negeri indonesia kuartal 4/2022
Ilustrasi: uang dalam dolar, posisi utang luar negeri Indonesia sebesar USD396,8 miliar pada triwulan 4/2022

G24NEWS.TV, JAKARTA – Posisi Utang Luar Negeri Indonesia pada triwulan 4 tahun 2022 terkendali pada angka USD396,8 miliar, ujar pengumuman Bank Indonesia Selasa (14/2). 

Jumlah utang luar negeri ini tetap terkendali, tercermin rasio terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada kisaran 30,1%, menurun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 30,3%. 

Dengan angka ini, pertumbuhan utang luar negeri Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 4,1%, melanjutkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 6,7% (yoy). 

“Pemerintah terus berkomitmen agar utang luar negeri dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel,” ujar pengumuman BI. 

Penurunan ini dipengaruhi utang luar negeri pemerintah dan swasta, serta pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Utang luar negeri pemerintah pada triwulan IV/2022 tercatat sebesar USD186,5 miliar, atau turun sebesar 6,8% (yoy). Penyebabnya  peningkatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik. Selain itu, terdapat penarikan neto pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek. 

Baca Juga  Pengamat: Strategi Kampanye Prabowo-Gibran Lebih Unggul
Posisi Utang luar negeri Indonesia dari masa ke masa
Posisi Utang luar negeri Indonesia dari masa ke masa

Menurut BI, utang luar negeri berperan mendukung pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas, termasuk kelanjutan akselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

“Posisi ULN Pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,8% dari total ULN Pemerintah,” lanjut BI. 

Sedangkan utang luar negeri dari sektor juga melanjutkan tren kontraksi pertumbuhan. Posisi ULN swasta pada triwulan IV 2022 tercatat sebesar 201,2 miliar dolar AS, atau secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 1,8% (yoy). 

Perkembangan ini didorong oleh pembayaran neto utang dagang, surat utang, dan pinjaman sejalan dengan pola kuartalan pembayaran utang.

Baca Juga  Jawa Barat Siapkan Ruas Jalan Jelang Mudik Lebaran 2023

Pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations)  mengalami kontraksi sebesar 1,5% (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 1,3% (yoy). 

Berdasarkan sektor ekonomi, utang terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; industri pengolahan; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 77,9% dari total ULN swasta. 

“Utang swasta juga tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,4% dari total,” ujar BI. 

Menurut BI, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Utang juga  didominasi oleh utang berjangka panjang hingga 87,3% dari total. 

“Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional,” ujar BI. 

 

banner 325x300