G24NEWS.TV, JAKARTA — Partai Golkar sejak berdiri terus mendukung dan menyuarakan pentingnya kerukunan dan toleransi beragama di Indonesia, karena itulah pondasi hadirnya persatuan bangsa. Partai Golkar konsisten dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua, yang sudah melekat pada bangsa Indonesia sejak dahulu.
Keragaman budaya dan agama yang dimiliki tentu membuat masyarakat Indonesia memiliki rasa toleransi yang tinggi. Saat pemerintahan Presiden Soeharto, pemerintah juga fokus untuk pada meningkatkan kerukunan kehidupan beragama dan menguatkan toleransi.
Pada masa Pak Harto, pemerintah memfasilitasi umat-umat beragama menjalankan amal ibadahnya. Agama Islam misalnya, pemerintah mendirikan Badan Amil, Zakat, Infaq dan Sedekah untuk memanfaatkan dana-dana keagamaan bagi kesejahteraan masyarakat.
Pak Harto juga rutin menggelar kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an atau MTQ untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan Al-Qur’an. Dia juga melahirkan lembaga Majelis Ulama Indonesia atau MUI hingga mendirikan yayasan amal bhakti Muslim Pancasila untuk memberikan sumbangan untuk pembangunan masjid Al-Hikmah dari New York hingga masjid di Papua Nugini. Bahkan Pak Harto membangun Istiqlal di Bosnia sebagai hadiah dari negara Indonesia. Saat pemerintahan Presiden Jokowi, toleransi dalam beragama dalam kehidupan bernegara masih kuat bertahan.
Pada masa pemeritnahan Presiden Jokowi, bangsa Indonesia mendapatkan hadiah masjid oleh Presiden Uni Emirat Arab yang telah diresmikan di Surakarta. Masjid tersebut dibangun sebagai bentuk keakraban negara Indonesia dan Uni Emirat Arab.
Nah sekarang jadi tahu kan pentingnya rasa toleransi beragama untuk memajukan persatuan dan kesatuan bangsa dan demi kesejahteraan rakyatnya. Oleh karena itu, Partai Golkar akan terus menyuarakan pentingnya nilai-nilai toleransi untuk kesejahteraan masyarakat.
