Lifestyle

Risiko Vape Lebih Rendah dari Rokok Konvensional? Perlu Riset Mendalam Nih 

351
×

Risiko Vape Lebih Rendah dari Rokok Konvensional? Perlu Riset Mendalam Nih 

Share this article
Tangan memegang vape
Tangan memegang vape. (Freepik)

G24NEWS.TV, JAKARTA – Asosiasi pengguna vape mendorong adanya riset tentang tembakau alternatif agar masyarakat bisa mengetahui dengan berimbangan informasi dan risiko produk tersebut secara lengkap. 

Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI), Johan Sumantri mengatakan  temuan Lembaga Eksekutif Departemen Kesehatan Inggris, Public Health England, dalam Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products (2018) menyebutkan bahwa produk tembakau alternatif mampu menekan risiko hingga 95 persen lebih rendah dibandingkan rokok konvensional.

“Kami belum bisa memastikan apakah para konsumen sudah terpapar soal profil risiko produk tembakau alternatif yang akurat,” kata Johan dalam keterangannya pada Sabtu.

Dia mengklaim, produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin memiliki profil risiko yang lebih rendah dibandingkan rokok. 

Baca Juga  5 Tentang Fakta Rokok yang Perlu Anda Ketahui

Namun, informasi mengenai riset tersebut belum tersebar secara masif bagi konsumen, khususnya di Indonesia. 

Demi memperkaya informasi sekaligus mencegah disinformasi produk tembakau alternatif di publik, kajian ilmiah di dalam negeri juga harus disebarluaskan oleh pemerintah, kata dia.

“Selain kuantitas atau keterbukaan terkait riset produk tembakau alternatif, kami juga berharap kajian ilmiah tersebut disosialisasikan secara masif kepada seluruh konsumen agar kami dapat membuat keputusan yang berdasarkan fakta,” katanya.

Pada kesempatan berbeda, Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (AKVINDO), Paido Siahaan, juga setuju agar akademisi bersama pemerintah segera menggalakkan kajian ilmiah terhadap produk tembakau alternatif. Hal tersebut supaya konsumen mendapatkan informasi yang komprehensif.

Baca Juga  Bendungan Tiga Ngarai: Bendungan Terbesar di Dunia

“Agar informasinya akurat diperlukan kajian ilmiah atau menggunakan kajian literasi seperti yang dilakukan Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (SF-ITB) supaya konsumen memahami perbedaan profil risiko dengan benar,” kata Paido.

Paido melanjutkan minimnya informasi mengenai hasil kajian ilmiah produk tembakau alternatif akan menghambat proses peralihan para perokok dewasa yang ingin berganti ke produk yang lebih rendah risiko.

“Disinformasi menyebabkan perang opini yang akhirnya merugikan perokok dewasa untuk beralih ke produk yang lebih rendah risiko,” katanya.

 

banner 325x300