Nasional

Presiden Joko Widodo: Saya Bukan Pak Lurah, Saya Presiden Republik Indonesia

200
×

Presiden Joko Widodo: Saya Bukan Pak Lurah, Saya Presiden Republik Indonesia

Share this article
Presiden Joko Widodo, Presiden ke-7 Republik Indonesia
Presiden Joko Widodo, Presiden ke-7 Republik Indonesia

G24NEWS.TV, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menegaskan dirinya bukan “Pak Lurah” melainkan Presiden Republik Indonesia dalam Pidato Kenegaraan Tahun 2023 di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).

Presiden membuka Pidato Kenegaraan 2023 dengan membahas Indonesia telah memasuki tahun politik dan suasananya mulai menghangat.

“Sedang tren di kalangan politisi dan parpol, setiap ditanya capres dan cawapresnya jawabannya belum ada arahan Pak Lurah,” kata Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan Tahun 2023.

Ia menuturkan dirinya sempat berpikir siapa yang dimaksud Pak Lurah.

“Saya sempat mikir siapa ini Pak Lurah. Sedikit-sedikit Pak Lurah. Belakangan saya tahu, yang dimaksud Pak Lurah adalah saya,” lanjutnya.

Baca Juga  Tanggapan Sarmuji Soal Duet Ganjar–Airlangga Muncul di Simulasi Survei

Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa dirinya bukan Lurah, melainkan Presiden Republik Indonesia.

“Saya jawab saja, saya bukan lurah, saya adalah Presiden Republik Indonesia,” tegas Presiden Joko Widodo.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa “Pak Lurah” adalah kode, dan ia menegaskan dirinya bukan “Pak Lurah”.

“Ternyata Pak Lurah itu kode, tapi perlu saya tegaskan saya ini bukan ketua umum Parpol, bukan juga ketua koalisi partai,” lanjutnya.

Isi Pidato Presiden RI pada Sidang Tahunan MPR RI
Isi Pidato Presiden RI pada Sidang Tahunan MPR RI

Presiden Joko Widodo pun menegaskan bahwa sesuai ketentuan Undang-Undang, yang berhak menentukan calon presiden dan calon wakil presiden adalah partai politik dan koalisi partai politik.

Baca Juga  Presiden Terbitkan Keppres Perubahan Cuti Bersama ASN

“Itu bukan wewenang saya, bukan wewenang Pak Lurah,” tegasnya.

Presiden ke-7 RI itu mengaku memahami hal tersebut. Menurutnya, nasib seorang Presiden seringkali dijadikan alibi atau tameng.

Presiden pun menceritakan dirinya kerap kali menemukan fotonya bersama capres saat melakukan perjalanan ke berbagai tempat di Indonesia.

“Bahkan walau kampanye belum mulai, foto saya banyak dipasang dimana-mana. Saya ke provinsi A, ke kota B, ke kabupaten C, sampai ke tikungan desa ada juga. Tapi bukan foto saya sendirian, ada di sebelahnya bareng capres,” tutur dia.

banner 325x300