Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengakui intensnya kerja sama Projo dengan Golkar. Ia mengaku, ada kesamaan platform antara Projo dengan partai yang dipimpin Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto ini.

“Ada kesamaan platform. Pak Jokowi cocok dengan koalisi besar, dengan Airlangga cocok,” tutur Budi Arie di sela Pasar Murah di Desa Pagedangan, Banten, Sabtu (8/4/2023).

Ia mengakui, kebersamaan Projo dan Golkar menjadi tanda besar. “Tandanya ada gelombang besar, pokoknya yang besar-besar, gelombang besar, koalisi besar, semua serba besar,” ujarnya.

Budi Arie juga memuji kinerja Airlangga yang menjadi ujung tombak perekonomian nasional di tengah tekanan pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi global. “Ekonomi kita kan selama tiga tahun ini oke ga? Oke kan. Ini Menkonya (Airlangga) saya bilang,” ujar Budi.

Baca Juga  Airlangga Hartarto Dorong Jajaran Partai Samakan Frekuensi Menuju Pilpres 2024
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam pasar murah yang digelar Partai Golkar dan Relawan Pro Jokowi Projo
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam pasar murah yang digelar Partai Golkar dan Relawan Pro Jokowi Projo

Namun, Projo menegaskan, sikapnya secara resmi baru akan ditentukan saat Musyawarah Rakyat (Musra) pada 21 Mei mendatang. Budi Arie mengaku, nama Airlangga masuk dalam titik-titik suara hasil musra yang digelar Projo di seluruh Indonesia.

“Semuanya kita serahkan ke Pak Presiden 21 Mei, yang pasti Pak Airlangga ada dalam, (istilahnya) bukan radar, ini ada dalam titik-titik (wilayah),” tegas Ketum Projo.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan, kebersamaan Projo dengan partainya bukan lagi sebagai sebuah sinyal atau isyarat. Ia mengaku, kolaborasi antara partai berlambang pohon beringin dengan relawan Presiden Joko Widodo itu sebagai sebuah tanda yang besar, yang disebutnya sebagai gelombang.

“Ini bukan sinyal, ini namanya gelombang. Kalau sinyal itu kecil-kecil,” tutur Airlangga.

Airlangga mengaku berterima kasih kepada Projo yang bisa berkolaborasi dengan Golkar untuk menggelar pasar murah untuk menekan inflasi. Terbukti, inflasi pada Maret bisa ditekan di angka 4,97 persen.

Baca Juga  Apa Itu Frugal Living, Gaya Hidup Hemat di Tengah Ketidakpastian Ekonomi 

Pasar Murah Golkar Pro Jokowi Kendalikan Inflasi

Ketum Golkar mengatakan, pasar murah ini sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi untuk membantu menyediakan kebutuhan pokok di masyarakat selama menjalankan ibadah Ramadhan dan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Menko Perekonomian mengatakan, pasar murah menjadi salah satu cara dari pengendalian inflasi pusat.

Ia yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) ini menjelaskan ada empat cara untuk mengendalikan inflasi di Indonesia.

Pertama, menjaga keterjangkauan harga, dua, menjaga ketersediaan pasokan. Ketiga, memperlancar distribusi barang, dan keempat menjaga komunikasi tetap efektif.

“Keempat komunikasinya seperti Projo, komunikasi yang efektif memang yang empat-empat itu saya paling suka. Makanya kita bilang Projo ahli komunikasi efektif yang nomor empat,” tutur Airlangga.

“Lebih senang lagi tentu memantau keempat hal tersebut, apalagi backdrop Projo siang hari ini warnanya kuning. Ini merupakan tanda-tanda zaman keberlanjutan merah ke kuning,” imbuh Ketum Golkar.

Email: DharmaSastronegoro@G24.News
Editor: Lala Lala