Nasional

Kampanye KPK “Hajar Serangan Fajar” Jelang Pemilu 2024

295
×

Kampanye KPK “Hajar Serangan Fajar” Jelang Pemilu 2024

Share this article
Kampanye KPK "Hajar Serangan Fajar" Jelang Pemilu 2024
Kampanye KPK "Hajar Serangan Fajar" Jelang Pemilu 2024

G24NEWS.TV, JAKARTA – Komisi pemberantasan Korupsi atau KPK pada 14 Juli 2023 mencanangkan kampanye “Hajar Serangan Fajar” untuk menghadapi Pemilu 2024.

Kampanye ini sebagai seruan kepada seluruh lapisan masyarakat terutama yang akan menjadi bagian dari Pemilu 2024 untuk menolak, menghindari, dan membentengi diri dari godaan politik uang dalam kontestasi pesta demokrasi.

KPK meyakini, pemilu merupakan hajatan demokrasi milik rakyat Indonesia. Demokrasi merupakan kedaulatan rakyat dan suara rakyat adalah suara Tuhan.

Oleh karenanya, melalui pemilu, bangsa ini akan menentukan arah nasibnya untuk lima tahun ke depan.

Alhasil, kampanye pemilu jujur, bersih, dan adil ini merupakan pendekatan kebudayaan yang bagus sebagai antisipasi terhadap kejahatan pemilu seperti politik uang.

Pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sendiri menyebutkan, titik kerawanan politik uang sudah terjadi sejak fase kampanye, pencalonan, masa pemungutan hingga perhitungan suara.

Baca Juga  KPK Apresiasi 159 Instansi yang Sudah 100% Sampaikan LHKPN 2023

Hasil kajian KPK di 2018, terkait potensi korupsi pada pemilu ditemukan fakta bahwa sebanyak 95 persen pemilih menjatuhkan pilihan kepada peserta pemilu lebih kepada faktor banyaknya uang yang dimiliki, 72,4 persen karena aktivitasnya di media sosial (medsos), dan 69,6 persen lantaran popularitasnya.

Sejak 15 tahun terakhir, kontestan peserta pemilu banyak memilih berkampanye dan “memasarkan” visi-misi mereka lewat medsos. Selain memiliki jangkauan lebih luas, berkampanye di dunia maya tentu jauh lebih terjangkau.

Apalagi masyarakat Indonesia sudah sangat melek internet. Melansir data hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di akhir 2022, ada sebanyak 215.626.156 orang Indonesia memakai internet di kehidupan sehari-harinya.

Artinya, ada sekitar 78,19 persen dari total 275.773.901 penduduk Indonesia adalah pengguna jasa internet yang didominasi oleh usia 18–34 tahun atau masuk dalam jajaran para pemilih muda.

Baca Juga  Pentingnya Bimtek Pencalonan untuk Perkuat Aspek Teknis

Anggota KPU August Mellaz seperti diberitakan Antara menyebutkan, ada sebanyak 107 juta orang dikategorikan sebagai pemilih muda atau dengan rentang usia 17–40 tahun.

Bertolak pada hal itu, Kementerian Kominfo yang turut digandeng oleh lembaga antirasuah menyambut baik kampanye “Hajar Serangan Fajar” tersebut.

Bahkan seperti dinyatakan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Usman Kansong, pihaknya akan mengerahkan seluruh kanal informasi yang dimiliki.

“Kita akan kerahkan videotron seluruh kementerian/lembaga/ pemerintah daerah. Kita akan bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi untuk mengirimkan pesan Whatsapp blast kepada masyarakat, sehingga kita bisa mengampanyekan dengan masif ke seluruh masyarakat di pelosok Indonesia,” kata Dirjen IKP dikutip dari Indonesia.go.id.

Email: DharmaSastronegoro@G24.News
Editor: Lala Lala

banner 325x300