G24NEWS.TV, JAKARTA – Indonesia akhirnya menjadi salah satu pemilik kapal tanker gas terbesar atau Very Large Gas Carrier (VLGC) di dunia setelah Pertamina International Shipping (PIS) menandatangani protokol pengiriman dan penerimaan kapal tersebut di Singapura.
Kapal VLGC yang diberi nama Pertamina Gas “Amaryllis” ini juga merupakan kapal VLGC sistem dual fuel pertama yang dimiliki oleh Indonesia.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan ini adalah langkah nyata program dekarbonisasi menuju net zero emission.
“Ini VLGC dual fuel pertama yang menggunakan low sulfur fuel oil and gas sebagai bahan bakarnya. Ini merupakan langkah nyata PIS dalam program dekarbonisasi menuju net zero emission,” ujar Nicke, dikutip dari siaran pers, Jumat (3/2).
CEO PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi menjelaskan kapal VLGC PG Amaryllis ini memiliki kapasitas hingga 90.000 kubik meter.
“Ini merupakan kapal terbesar di kelasnya, saat ini kapal VLGC yang telah dimiliki PIS yakni PG 1 dan PG 2 yang masih berukuran di bawah itu. Dengan kapasitas besar ini, secara tonase kapal bisa di-utilisasi secara optimal untuk mendorong revenue yang maksimal,” ujar Yoki.
Direktur Armada PIS Muhammad Irfan Zainul Fikri menjelaskan banyak keunggulan kapal PG Amaryllis yang kini menjadi milik PIS.
Selain memiliki kapasitas muatan yang sangat besar, kapal juga memiliki dual engine di mana mesin penggerak kapal ini terdiri dari Low Sulfur Fuel Oil (LSFO) dan LPG yang akan membantu untuk efisien di sisi operasional.
“Selain itu, kapal ini juga siap untuk mengangkut amonia dan bisa menjadi chemical transporter , kapal terbesar yang bisa memuat amonia,” jelasnya.
Memiliki kapasitas muatan terbesar di kelasnya dengan penggunaan bahan bakar yang lebih efisien, Kapal Amaryllis diyakini bisa memberi keuntungan yang banyak bagi perusahaan dan juga bisnis energi yang lebih ramah lingkungan.
Kepemilikan kapal ini sekaligus menunjukkan komitmen PIS dalam dekarbonisasi. “Kami meyakini kapal ini tidak hanya akan memberikan benefit dari sisi komersial, tapi juga sisi ESG dan komitmen ramah lingkungan perusahaan.”