EkonomiHeadline

Aryanto Penemu Barotu x 15, Alat Bajak Serba Guna Roda Satu

376
×

Aryanto Penemu Barotu x 15, Alat Bajak Serba Guna Roda Satu

Share this article
Aryanto Penemu Barotu x 15, Alat Bajak Serba Guna Roda Satu. Foto: Antara
Aryanto Penemu Barotu x 15, Alat Bajak Serba Guna Roda Satu. Foto: Antara

G24NEWS.TV, JAKARTA — Warga Desa Simpang Agung, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah ini berhasil menciptakan alat bajak serba guna beroda satu.

Hasil inovasi ini berhasil meraih juara 1 dalam Gelaran Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) Ke-24 di PKOR Way Halim.

Sejak kecil, Aryanto memang sudah menyukai dunia otomotif dan bidang teknik mesin.

Ia pun bercerita awalnya membangun alat bajak serba guna yang diberi nama Barotu x 15.

Aryanto tergerak hatinya untuk membantu petani yang kesulitan karena belum memanfaatkan teknologi mesin.

“Awal tergerak karena melihat banyak petani punya permasalahan di pertanian jagung”.

“Karena proses pembajakan hingga pascatanam harus menggunakan sapi atau cangkul. Maka saya ingin membuat inovasi mesin bajak roda satu,” ujar Aryanto, seperti dilansir dari Rilis.id.

Lulusan S2 teknik mesin ini lalu mulai merancang mesin bajak roda satu dari lempengan besi.

Lalu dipasangkan penggerak berupa pinwheel dan rasio pulley yang lebih mudah diperbaiki, juga menggunakan gear box layaknya mesin pertanian umumnya.

Namun, dalam proses pembuatannya, warga Lamteng ini berkali-kali mengalami kegagalan hingga kerugian secara finansial.

Baca Juga  Bansos PKH dan Kartu Prakerja Lanjut pada 2023, Cek Penjelasan Lengkapnya di Sini    

Ia memulai projek mesin bajak ini sejak 2013.

Pada tahun pertama, banyak kendala dalam desain mesin.

Lebih dari lima kali uji coba selama bertahun-tahun, mesin itu selalu mengalami kegagalan fatal.

Bahkan ia mengalami kegagalan uji coba hingga 6 tahun lamanya.

Aryanto pun harus merogoh dana pribadi dengan mengajukan pinjaman ke bank agar dapat melanjutkan proyek tersebut.

Biaya Produksi Rp12 Juta/Unit

“Sejak desain pertama kali dibuat hingga mencapai hasil akhir, untuk membuat satu mesin bajak roda satu menguras dana sekitar Rp12 juta per unit,” jelas dia.

Namun kerja keras dan semangat Aryanto akhirnya berbuah manis.

Inovasinya menggunakan Mesin GX 160 5.5 HP dengan berat total 85 Kg ini sudah banyak digunakan masyarakat Lampung.

Mesin bajak ini juga telah dipemasarkan di berbagai marketplace.

Ia kini berhasil menjual produk buatannya di Lampung Tengah sekitar 20 unit.

Sedangkan untuk provinsi lain telah mencapai lebih dari 100 unit.

“Rata-raya penjualan per bulan sebanyak empat unit, sedangkan laba per unit Rp1,5 juta,” ujarnya.

Kini Aryanto telah menikmati hasil kerja kerasnya selama 10 tahun.

Baca Juga  Hari Ini Partai Golkar Ziarah ke TMP Kalibata, Puncak Peringatan HUT ke-59 Digelar 31 Oktober 

Meski sudah mencapai keberhasilan, ia tak lupa membagikan ilmunya kepada masyarakat agar mampu mengurangi pengangguran di desanya.

Saat ini ada empat orang telah bekerja dengannya di CV Arufal Teknik Lampung.

Sementara mesin bajak roda satu itu banyak digunakan petani secara multifungsi.

Bisa untuk mengolah pada masa pratanam maupun pascatanam.

Model mesin bajak roda satu tersebut akan dikembangkan lagi menjadi lebih baik.

Pengembangan teknologi tepat guna tersebut tidak hanya satu jenis tapi ada 12 macam produk yang bertujuan untuk mendukung UMKM dalam mengelola usahanya.

“Kami akan terus mengembangkan inovasi untuk memudahkan masyarakat”.

“Yang tadinya belum bisa menggunakan mesin Sekarang mulai bisa. Kalau usahanya makin besar maka bisa menampung lebih banyak lagi warga desa,” tutupnya.

Saat pameran GTTGN di PKOR Way Halim, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi langsung tertarik melihat mesin bajak buatan Aryanto.

Bersama Menteri Desa dan Bupati Lamteng, Arinal mengecek langsung mesin bajak berukuran 150 cm tersebut. (Rilis.id)

Email: Nyomanadikusuma@G24 News

Editor: Lala Lala

banner 325x300