Nasional

Airlangga Minta Catat Sejarah Baru di 60 Tahun Golkar

285
×

Airlangga Minta Catat Sejarah Baru di 60 Tahun Golkar

Share this article
G24NEWS.TV, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto meminta kader untuk mencatat sejarah pada usia di 60 tahun Golkar tahun 2024.

“Di usia 60 tahun atau menuju enam dekade Partai Golkar, kita harus mengukur prestasi yang pernah dicapai, harus menjalankan pemenangan Pemilu dan harus dapat mengukir sejarah Partai Golkar di Indonesia,” pesannya saat membuka rapat kerja nasional (Rakernas) di DPP Golkar, Jakarta, Minggu.

Airlangga menegaskan wajib hukumnya untuk merebut kembali kemenangan dalam Pemilu presiden, Pemilu legislatif, maupun pemilu kepala daerah pada tahun 2024.

“Golkar adalah institusi politik yang terbuka, demokratis, dan juga dari bawah ke atas. Partai Golkar solid dan utuh,” tuturnya.

Baca Juga  Golkar Papua Barat Target Suara 20 Persen di Pemilu 2024

Airlangga mengingatkan kembali, target kemenangan Golkar mengingatkan untuk Pemilu 2024, kemenangan sebesar 20 persen.

Golongan Karya (Golkar) muncul dari kolaborasi gagasan tiga tokoh, Soekarno, Soepomo, dan Ki Hadjar Dewantara. Ketiganya, mengajukan gagasan integralistik-kolektivitis sejak 1940.

Saat itu, gagasan tiga tokoh ini mewujud dengan adanya Golongan Fungsional. Dari nama ini, kemudian diubah dalam bahasa Sansekerta sehingga menjadi Golongan Karya pada 1959.

Hingga kini, Golongan Karya dikenal dalam dunia politik nasional sebagai Golkar.

Pada dekade 1950-an, pembentukan Golongan Karya semula diorientasikan sebagai perwakilan dari golongan-golongan di tegah masyarakat.

Baca Juga  Golkar Dukung Pemilu dengan Sistem Proporsional Terbuka

Perwakilan ini diharapkan bisa merepresentasikan keterwakilan kolektif sebagai bentuk ‘demokrasi’ yang khas Indonesia. Wujud ‘demokrasi’ inilah yang kerap disuarakan Bung Karno, Prof Soepomo, maupun Ki Hadjar Dewantara.

Pada awal berdiri, Golkar bukan mewujud sebuah partai, melainkan perwakilan golongan melalui Golongan Karya. Ide awal Golkar yaitu sebagai sistem perwakilan (alternatif) dan dasar perwakilan lembaga-lembaga representatif.

Tahun 1957 adalah masa awal berdirinya organisasi Golkar. Pada waktu itu sistem multipartai mulai berkembang di Indonesia. Golkar sebagai sebuah alternatif merupakan organisasi yang terdiri dari golongan-golongan fungsional.

Email: DharmaSastronegoro@G24.News
Editor: Lala Lala

banner 325x300