G24NEWS.TV, JAKARTA – Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Adde Rosi Khoerunnisa meminta para orang tua memberi pengetahuan pada anak untuk dapat menjaga dan mengendalikan bagian tubuhnya sendiri. Menurut dia mengendalikan bagian dari tubuhnya sendiri merupakan upaya menjaga kehormatan, martabat baik diri sendiri maupun keluarga.
“Orang tua harus mengawasi dengan ketat anak-anak dalam menggunakan handphone untuk menghindari tayangan yang dapat merusak pikiran anak-anak sejak dini,” ujar Adde yang merupakan wakil rakyat dari Dapil Banten I meliputi Lebak dan Pandeglang dalam siaran pers.
Hal tersebut diungkapkan Adde mengomentari kasus penculikan dan pemerkosaan terhadap anak masih terus terjadi. Kasus terbaru, adalah kejaian yang menimpa seorang siswi TK di Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto yang diduga diperkosa oleh 3 bocah laki-laki SD yang baru berusia 7 tahun. Anak perempuan berusia 6 tahun itu mengalami trauma karena sudah 5 kali mengalami kejadian serupa.
Kasus itu masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian setempat. Sementara itu, sebelum langkah hukum itu berlanjut sebelumnya para orang tua korban maupun terduga pelaku sudah saling bertemu untuk melakukan mediasi. Namun mediasi yang dilakukan mengalami jalan buntu. “Ini kejadian yang sangat mengkhawatirkan,” ujar Adde Rossi.
Menurut Adde, orang tua harus mengarahkan agar anak-anak bisa menonton konten yang sesuai dengan usianya. Terutama tayangan-tayangan edukasi sehingga bisa memberikan stimulasi perkembangan otak ke arah yang positif. Selain itu orang tua juga harus meningkatkan pendidikan keagamaan, moral dan budi pekerti.
Tangani Kasus dengan Hati-hati
![Adde Rossi bersama anak-anak](https://g24news.tv/wp-content/uploads/WhatsApp-Image-2023-01-26-at-13.08.22-1-600x400.jpeg)
“Tidak hanya pengetahuannya saja tetapi praktik-praktiknya yang dapat menjaga diri harkat dan martabat kemanusian baik diri sendiri maupun keluarganya,” ujar Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Banten ini.
Pada kejadian di Mojokerto itu, ibu korban mengadukan apa yang dialami putrinya ke P2TP2A Kabupaten Mojokerto dan membuat laporan polisi. Korban juga sudah mendapatkan pemeriksaan oleh psikolog dan menjalani visum. Sementara ketiga anak laki-laki yang diduga memerkosa korban menjadi terlapor dalam kasus ini.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Gondam Prienggondhani mengonfirmasi pihaknya telah menerima laporan dari orang tua korban. Kasus masih diselidiki Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).
Adde Rosi memberikan dukungan kepada jajaran Polres Mojokerto agar bisa teliti dan penuh kehati-hatian dalam menangani kasus ini. Mengingat kasus ini adalah kasus yang pelaku dan korbannya adalah anak-anak.