Nasional

129 Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas Selesaikan Safari Wukuf

252
×

129 Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas Selesaikan Safari Wukuf

Share this article
Kepala Bidang Layanan Lansia Slamet Sodali, setelah melepas keberangkatan bus yang membawa jemaah lansia di Syisah, Arab Saudi, Sabtu (1/7/2023). Foto: Kemenag
Kepala Bidang Layanan Lansia Slamet Sodali, setelah melepas keberangkatan bus yang membawa jemaah lansia di Syisah, Arab Saudi, Sabtu (1/7/2023). Foto: Kemenag

G24NEWS.TV, JAKARTA – Sebanyak 129 jemaah haji lansia dan disabilitas yang menjalani program safari wukuf hari ini kembali ke hotel asalnya.

Mereka bergabung lagi dengan para jemaah dalam kelompok terbangnya (kloter) masing-masing.

Selama fase puncak haji, para jemaah lansia dan disabilitas yang disafariwukufkan ini tinggal di lima hotel pada empat wilayah, yaitu: Syisyah (2), Jarwal, Misfalah, dan Raudhah.

Para jemaah mendapat pendampingan dari dokter dan perawat.

Tim medis tergabung dalam tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH), tim pembimbing ibadah, dan petugas layanan lansia.

“Alhamdulillah, hari ini kita kembalikan jemaah lansia dan disabilitas yang mengikuti safari wukuf ke hotel mereka masing-masing. Total ada 129 jemaah,” terang Kepala Bidang Layanan Lansia Slamet Sodali usai melepas keberangkatan bus yang membawa jemaah lansia di Syisah, Sabtu (1/7/2023). seperti dilansir dari laman resmi Kemenag.

Baca Juga  Sanksi DKPP Warning Bagi Penyelenggara Pemilu

Dia mengatakan jemaah telah menjalani safari wukuf. Lontar jamrah sudah diwakilkan.

Adapun untuk Tawaf Ifadlahnya akan diselesaikan oleh petugas kloter masing-masing.

Menurut Slamet, peserta safari wukuf lansia dan disabilitas ini adalah jemaah dengan kondisi kesehatan yang perlu perhatian khusus.

Jemaah haji umumnya membutuhkan bantuan dalam memenuhi keperluan pribadi, mulai dari makan hingga mandi.

“Di awal saat kami ambil untuk ditempatkan di hotel transit selama puncak haji, banyak di anara mereka yang depresi dan sulit berkomunikasi”.

“Alhamdulillah, proses perawatan dokter PKP3JH, pemberian bimbingan ibadah, pendampingan layanan lansia selesai”.

“Kami melihat sekarang saat akan kembali ke kloternya”.

“Mereka sudah bisa diajak komunikasi dan terus tersenyum,” sebut Slamet.

Lebih Awal ke Tanah Air

Untuk tahap berikutnya, kata Slamet, jemaah haji yang disafariwukufkan ini sedang diupayakan untuk bisa lebih awal kembali ke Tanah Air (tanazul).

Baca Juga  Ini Tips Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 49, Pelajari Ya 

Tahap ini dilakukan antara lain dalam rangka menjaga kondisi kesehatan mereka.

“Kami sedang upayakan, semoga nantinya mereka bisa menggunakan seat pesawat yang kosong,” jelasnya.

Dokter Leksmana Arry C dari Tim PKP3JH tampak haru dan menangis saat melepas keberangkatan para lansia yang sudah dia anggap sebagai keluarganya.

Enam hari bersama pada jemaah lansia dan disabilitas, memberi kesan tersendiri baginya.

“Jemaah berkebutuhan khusus ini datang dengan kondisi kesehatan yang tidak ideal”.

“Petugas kompak melayani jemaah lansia dan disabilitas”.

“Mudah-mudahan apa yang kami lakukan sesuai ekspektasi,” harapnya.

Hal senada disampaikan Pembimbing Ibadah di Hotel 409, Khalilurrahman.

Email: Nyomanadikusum@G24 News

Editor: Lala Lala

banner 325x300