HeadlinePolitik

YPL 13 Golkar Institute: Berawal Dari Golongan Fungsional, Gebrakan Partai Golkar dari Masa ke Masa

241
×

YPL 13 Golkar Institute: Berawal Dari Golongan Fungsional, Gebrakan Partai Golkar dari Masa ke Masa

Share this article
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar HR Agung Laksono. Foto: Partai Golkar
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar HR Agung Laksono. Foto: Partai Golkar

G24NEWS.TV, JAKARTA – Partai Golkar masih menjadi partai besar di Indonesia hingga saat ini. Namun, tahukah kamu bahwa perjalanan partai berlambang beringin ini dalam sejarah Indonesia sudah panjang?

Diawali dari organisasi yang tidak berafiliasi dengan partai politik, berikut metamorfosis golongan fungsional menjadi Partai Golkar.

Hal ini disampaikan Ketua Dewan Pakar Partai Golongan Karya Agung Laksono dalam Executive Education Program for Young Political Leaders” Batch-13, Selasa (29/8/2023), di Ruang Kelas Golkar Institute, Gedung DPP Partai Golkar.

Pada tahun 1957 – 1963, berdiri golongan-golongan fungsional non-afiliasi kepada partai politik, yaitu Kosgoro, MKGR, Soksi dan GAKARI.

Kemudian tahun 1964, tepatnya tanggal 20 Oktober, berdir federasi golongan fungsional dalam bentuk Sekretariat Bersama Golongan Karya.

Tahun 1973, dihelar Musyawarah Nasional (Munas) I Sekber Golkar. Pada saat itu diputuskan, Sekber Golkar berubah nama menjadi Golongan Karya.

Namun, sebelum itu, sejak tahun 1971 hingga 1997, partai beringi ini telah menjadi salah satu peserta pemilu dalam masa Orde Baru.

Selanjutnya, tahun 1998, Presiden Soeharto lengser dan terjadi Reformasi, serta terbentuk pemerintahan transisi oleh B.J. Habibie secara konstitusional.

Golkar tetap gemilang, tahun 1999-2004, Fase II Demokrasi Liberal Indonesia. Golongan Karya dideklarasikan menjadi Partai, sehingga
membangun paradigma baru yang menempatkannya sebagai partai politik sepenuhnya yang mengawal reformasi.

Partai Golongan Karya sebagai penyeimbang terhadap kekuasaan pemerintah.

Baca Juga  Hadapi Pemilu 2024, Golkar Gelar Pelatihan Teknis Pemanfaatan Data bagi Caleg

Pada 2004 hingga 2014, Parpol Beringin sebagai pendukung pemerintah, bersikap konstruktif dan kritis.

Sejarah berlanjut tahun 2014 hingga 2019, dari oposisi, berubah menjadi pendukung pemerintah pada tahun 2016 melalui Mulaslub Partai Golkar tahun 2016.

Periode 2019 hingga 2024, Partai Golkar memposisikan dirinya sebagai pengusung Jokowi dan sebagai pendukung pemerintahan Jokowi – Ma’ruf

Dalam menjalankan peranannya dalam pembangunan nasional, Partai Golongan Karya memiliki aset infrastruktur sosial dan politik.

Empat Aset Organisasi

Ada empat aset yang dimiliki Golongan Karya.

Pertama, simpatisan.

Kedua, ormas yang mendirikan, yaitu Kosgoro 1957, Soksi dan MKGR.

Ketiga, ormas yang didirikan, yaitu AMPI, HWK, MDI, Satkar Ulama dan Al Hidayah.

Kempat, ormas yang mendirikan membentuk lagi, yaitu AMPG, KPPG yang menjadi sayap Partai.

Nilai-nilai dasar Partai Golkar adalah Pancasila.

Sedangkan, ciri Partai Golkar adalah Karya dan Kekaryaan

Kekaryaaan adaah membangun konstruksi politik tidak dengan pertentangan kelas atau perbedaan kelas, namun berdasarkan fungsi dan profesi didalam masyarakat.

Sehingga terjadi keseimbangan dan harmonisasi di dalam masyarakat, serta menjadi politik yang produktif.

Pada Pasal 3 Ayat 1 (AD: 1983), menjelaskan bahwa Golongan Karya adalah organisasi sosial politik yang berorientasi pada Karya dan
Kekaryaan.

Karya Siaga Gatra Praja

Adapun doktrin Partai Golkar adalah Karya Siaga Gatra Praja, menunjukan “surya sangkala”.

Arti dari Doktrin Partai Golkar ini, di mana Organisasi Golongan Karya lahir, yaitu  Karya, Siaga, Gatra dan Praja = Golongan
Karya lahir pada tahun 1964.

Baca Juga  Prabowo “Gemoy” Julukan Sayang dari Pendukung

Makna Doktrin Partai Golkar adalah untuk senantiasa siap sedia membangun Negara.

Tidak kalah pentingnya, nilai-nilai pernjuangan Partai Golkar adalah menterjemahkan dan mewujudkan tujuan nilai-nilai dasar Pancasila.

Percaya dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pejuang dan pelaksana untuk mewujudkan cita-cita Proklamasi 1945, Pembela serta Pengamal Pancasila.

Pembina persatuan dan kesatuan bangsa yang berwatak setia kawan.

Bertekad melaksanakan amanat penderitaan rakyat, untuk membangun masyarakat adil, makmur, terbtib dan senantiasa Setia terhadap Undang-Undang Dasar 1945, mengutamakan kerja keras, jujur, bertanggung jawab, dalam melaksanakan pembaharuan dan pembangunan

Partai Golkar memiliki peran bessar dalam pembangunan Indonesia dari masa ke masa.

Di era transisi demokrasi terpimpin,  Soekarno ke Order Baru sebagai fase konsolidasi awal Golkar pendukung lahirnya Orde Baru.

Pada Era Orde Baru, sebagai pendukung utama Orde Baru dan sekaligus dinamisator pembangunan dan hubungan Pemerintah Orde Baru dengan Rakyat dengan adanya 3 Jalur dalam Golkar, yaitu: ABRI, Birokrasi dan Golkar sipil atau Kekuatan Nasionalis Kekaryaan.

Untuk era transisi Orde Baru Reformasi, sebagai sebagai katalisator dan dinamisator menuju demokratisasi politik.

Era Pasca-Reformasi, Partai Golongan Karya sebagai dinamisator, akselerator, korektor dan pendukung pemerintah.

Email: Nyomanadikusuma@G24 News

Editor: Lala Lala

banner 325x300