Ulama Sebut Prabowo Layak Jadi Sahabat Santri

112
×

Ulama Sebut Prabowo Layak Jadi Sahabat Santri

Share this article
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto bersalaman dengan pemimpin Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Jawa Timur, pekan ini. Foto: IG prabowo
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto bersalaman dengan pemimpin Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Jawa Timur, pekan ini. Foto: IG prabowo
G24NEWS.TV, JAKARTA – Ulama sekaligus petinggi Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri Agus Iffatul Latoif menilai Calon Presiden RI Prabowo layak mendapat gelar Sahabat Santri lantaran memiliki kedekatan dengan para ulama.

“Itu adalah ungkapan rasa terima kasih dan harapan karena Bapak Prabowo telah menaruh kebijakan untuk komunitas pesantren dengan adanya dana abadi pesantren dan program lain yang berpihak pada pesantren,” ujar Agus Iffatul Latoif dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Toif ini, Prabowo selalu melibatkan para ulama dalam berdiskusi dan berdialog. Hal tersebut membuat hubungan antara TNI dan komunitas pesantren serta ulama makin menguat.

Tidak hanya itu, kata dia, Prabowo lbeberapa kali berkunjung ke pondok pesantren di Pulau Jawa. Kunjungan inilah yang dapat membuat hubungan antara ulama dan Menteri Pertahanan RI itu makin menguat.

“Pak Prabowo Subianto itu sangat dekat loh dengan kiai sejak lama, bahkan beliau ini sangat dekat dengan almarhum K.H. Munif Djazuli yang merupakan salah satu Pengasuh Pondok Al Falah Ploso,” lanjutnya.
Dengan menguatnya hubungan tersebut, menurut dia, santri dan ulama makin yakin menaruh harapan akan kemajuan pesantren Indonesia di pundak Prabowo Subianto yang kini dianggap sebagai sahabat santri.
Sebelumnya Prabowo sempat membagikan kisah soal kedekatannya dengan para ulama dan kiai sejak masih menjadi prajurit TNI Angkatan Darat, saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (2/1).
“Saya dari dahulu sangat dekat dengan para kiai dan ulama,” kata Prabowo melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya.
Prabowo menyatakan awal kedekatannya dengan para kiai dan ulama ketika awal menjadi prajurit TNI, kemudian diminta menandatangani pernyataan “siap mati” demi membela masyarakat dan keutuhan tanah air. Padahal, saat itu usianya belum menginjak 20 tahun.

 “Artinya harus siap mati, bayangkan umur 18 tahun sudah disuruh teken tanda tangan siap mati untuk membela rakyat, membela negara dan bangsa yang kita cintai, dan menjaga segala kekayaan milik rakyat Indonesia,” ucapnya.

 Ia lantas sering meminta izin ke atasannya untuk mencari restu dan meminta doa dari para kiai dan ulama.

 “Saya sering minta izin kepada Komandan untuk bertemu kiai, minta doa,” ucapnya.

 Sebagai seorang prajurit militer, kata dia, sudah sepatutnya tidak boleh jauh maupun menutup diri menjalin hubungan dekat dengan kiai dan ulama.

 “Selama TNI dan Polri dekat ulama, kiai, dan pesantren, insyaallah, negara akan kuat,” katanya.

Email: DharmaSastronegoro@G24.News

Editor: Lala Lala

banner 325x300