HeadlineNasional

Survei Kompas Golkar Paling Populer: Jangan Berpuas Diri, Masih Banyak Pekerjaan Besar

535
×

Survei Kompas Golkar Paling Populer: Jangan Berpuas Diri, Masih Banyak Pekerjaan Besar

Share this article
Bendera Partai Golkar
Bendera Partai Golkar

G24NEWS.TV, JAKARTA — Partai Golkar mempunyai popularitas dan kesukaan tertinggi di antara partai-partai di Indonesia menurut survei Litbang Kompas periode Mei 2023, pengamat mengingatkan agar partai berlambang beringin ini tidak berpuas hati namun harus bisa mengonversi menjadi suara dalam Pemilu 2024 mendatang.

Ujang Komarudin, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia mengatakan popularitas dan kesukaan Partai Golkar yang tinggi ini menunjukkan bahwa partai ini selalu eksis dan selalu bisa diterima oleh masyarakat Indonesia.

“Saya melihatnya bagus ya, Partai Golkar selalu ada di posisi papan atas hasil berbagai macam survei lembaga yang kredibel termasuk oleh Litbang Kompas. Itu hal yang positif dan bagus,” kata Ujang Komarudin.

Litbang Kompas merilis hasil survei periode Mei 2023, hasilnya Partai Golkar menduduki peringkat pertama sebagai partai politik paling populer dan tingkat kesukaan tertinggi di kalangan masyarakat.  Litbang Kompas membandingkan antara survei Januari 2023 dengan Mei 2023.

Tingkat Kepopuleran dan Kesukaan terhadap Partai Politik pada survei Litbang Kompas Periode Mei 2023
Tingkat Kepopuleran dan Kesukaan terhadap Partai Politik pada survei Litbang Kompas Periode Mei 2023

Selain itu, Golkar juga masuk dalam jajaran empat besar partai dengan elektabilitas tertinggi.

Kompas membagi tingkat pengenalan dan kesukaan partai politik dalam 3 kategori, yaitu “sangat mengenal”, “tahu”, dan “suka”.

Metode penelitian survei ini diselenggarakan Litbang Kompas secara periodik melalui wawancara tatap muka periode 29 April-10 Mei 2023, dengan 1.200 responden yang dipilih acak.

Survei menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sedangkan margin of error penelitian sebesar ±2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Ujang mengungkapkan perolehan suara Partai Golkar cenderung turun tiap penyelenggaraan Pemilu. Menurut dia, perolehan suara Partai Golkar cenderung menurun, meski tetap berada di jajaran partai papan atas.

Misalnya pada Pemilu 2014, Golkar memeroleh suara sebesar 14,57 persen dan menempati urutan kedua dengan jumlah 91 kursi. Namun pada Pemilu 2019 lalu, Partai Golkar memeroleh suara 12,31 persen dengan 85 kursi. Dalam perolehan suara, Partai Golkar menempati urutan ke-3 namun secara perolehah kursi di DPR urutan ke-2.

Baca Juga  DPR Minta RUU PPSK Perkuat Kelembagaan dan Independensi Sektor Keuangan

Menurut Ujang, jika dalam survei menjadi urutan keempat dalam perolehan suara maka artinya Golkar mengalami penurunan suara.

“Jadi, walaupun posisinya 4 besar tetapi secara politik itu turun dalam soal elektabilitas di mata masyarakat. Jadi menurut saya, ini harus ada evaluasi ke dalam (internal) apabila Golkar ingin menang atau ingin suaranya naik,” ujar dia.

Infografis hasil survei Litbang Kompas golkar dengan popularitas nomor 1
Infografis hasil survei Litbang Kompas golkar dengan popularitas nomor 1

Kader dan Fungsionaris Siap Tempur

Di sisi lain, Ujang mengatakan Partai Golkar mempunyai kader dan fungsionaris yang sangat bisa diandalkan untuk menghadapi pertarungan politik seperti Pemilu legislatif.  Kekuatan elektoral partai berlambang pohon beringin ini berasal dari caleg-caleg yang bertarung di lapangan.

‘Naiknya elektabilitas, termasuk suara Golkar yang tidak pernah turun signifikan itu karena pergerakan dari caleg yang semua petarung dan siap dengan sistem terbuka,” ujar dia.

Menurut dia trend ini akan berlanjut hingga pelaksanaan Pemilu 2024 atau satu tahun mendatang. Apalagi hal ini juga menyangkut kepentingan para anggota legislatif agar bisa terpilih.

Hal lain yang akan membuat suara Golkar lebih melesat adalah kondisi partai lain. Misalnya ada kejadian, Harun Masiku ditangkap atau kasus yang lain. “Untuk posisi kedua Partai Golkar sepertinya aman,” ujar dia.

Faktor lain yang membuat elektabilitas Partai Golkar naik adalah sosok ketua umum Airlangga Hartarto yang terus mendulang prestasi dalam menjaga kondisi ekonomi Indonesia.

Pengamat politik Citra Institute Yusak Farchan mengatakan ada sejumlah variabel yang membuat popularitas dan elektabilitas Partai Golkar naik. Pertama kata dia adalah apresiasi positif terhadap kinerja perekonomian yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

“Capaian-capaian positif terhadap kinerja sektor ekonomi terutama dalam menghadapi dan menyelesaikan pandemi covid-19, tentu tidak bisa dilepaskan dari kinerja Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar,” ujar dia.

Baca Juga  Isi Pidato Presiden RI pada Sidang Tahunan MPR RI

Tren positif atas kinerja sektor ekonomi ini, menurut Yusak berdampak positif pada popularitas dan elektabilitas Partai Golkar sebagai partai pendukung pemerintah.

Golkar juga melakukan langkah tepat dengan merekrut tokoh-tokoh populer dan inovatif seperti Ridwan Kamil, Soekarwo hingga tokoh muda Rian Ernest. Kedatangan mereka ke Partai Golkar membawa efek elektoral positif.

Di sisi lain, tahapan Pemilu 2024 yang sudah mulai masuk ke pencalonan atau rekrutmen internal calon anggota legislatif (caleg) menjadikan mesin politik Partai Golkar mulai panas.

Elektabilitas Partai Politik berdasarkan hasil survei Litbang Kompas Periode Mei 2023
Elektabilitas Partai Politik berdasarkan hasil survei Litbang Kompas Periode Mei 2023

 

Selama ini, Golkar banyak diisi oleh caleg-caleg petarung yang membuat suara Golkar cenderung stabil.

Pasca tahapan pencalonan, atau tepatnya pada periode kampanye hingga pemungutan suara, elektabilitas Partai Golkar berpotensi naik kembali karena kerja-kerja politik para caleg dan infrastruktur kepartaian yang semakin terkonsolidasi dengan baik.

Golkar juga piawai mengelola isu-isu politik. Salah satunya adalah wacana perubahan sistem pemilu dari proporsional terbuka ke proporsional tertutup, ujar Yusak.

Partai ini menurut Yusak bisa memahami harapan publik dan mayoritas parpol yang tetap menghendaki sistem proporsional terbuka pada pemilu 2024.

“Kecepatan Golkar dalam menginisiasi konsolidasi partai-partai politik untuk menolak sistem tertutup juga turut mempengaruhi popularitas dan elektabilitas Partai Golkar,” ujar dia.

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan popularitas dan kesukaan pada partainya yang tinggi adalah kekuatan penting menghadapi Pemilu 2024.

Kang Ace optimistis, partainya  bisa memenangkan Pemilu 2024 karena terbukti memiliki kinerja yang baik.

Masyarakat menurut Ace juga sudah melihat kinerja Partai Golkar di pemerintahan, selain itu juga manuver-manuver politik yang mengutamakan bangsa dan negara.

“Partai Golkar memang alhamdulillah dinilai publik dapat memainkan peran-peran yang sangat strategis,” kata Kang Ace.

 

 

 

 

 

 

 

banner 325x300