HeadlineNasional

PKS dan Nasdem Buka Pintu Partai Golkar Gabung Koalisi Perubahan, Ini Jawaban Erwin Aksa 

354
×

PKS dan Nasdem Buka Pintu Partai Golkar Gabung Koalisi Perubahan, Ini Jawaban Erwin Aksa 

Share this article
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Penggalangan Strategis Erwin Aksa. (Foto G24NEWS)
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Penggalangan Strategis Erwin Aksa. (Foto G24NEWS)

G24NEWS.TV, JAKARTAPartai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka peluang seluas-luasnya pada Partai Golkar untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan bersama dengan Partai Nasdem dan Demokrat mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. 

Namun di sisi lain, PKS juga sangat menghormati sikap Partai Golkar yang saat ini sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu bersama PAN dan PPP.  

“Kami terbuka jika ada keinginan untuk bersama-sama di pilpres 2024,” tutup ujar Sekjen PKS Habib Aboe Bakar al Habsyi setelah berkunjung ke kantor DPP Partai Golkar, Selasa (7/2). 

Menurut dia PKS saat ini terus menguatkan dan mematangkan koalisi bersama Nasdem dan Demokrat untuk menghadapi Pilpres. Meski begitu, PKS berkomitmen terus mengembangkan dialog dengan partai-partai politik sebagai salah satu pilar demokrasi.

PKS berkunjung ke Kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta pada Selasa (7/2). Dalam pertemuan tersebut, kedua partai sepakat untuk menjaga kondusifitas kondisi bangsa dan negara jelang Pemilu 2024. 

Ketua Umum Partai Golkar menyambut kedatangan kunjungan PKS.
Ketua Umum Partai Golkar menyambut kedatangan kunjungan PKS.

Pemilu menurut kedua partai ini adalah kontestasi antar-partai politik, namun pesertanya juga mempunyai kewajiban menjaga suasana kondusif bangsa.

“Mendekati pileg dan pilpres 2024, setiap komponen bangsa perlu memastikan suasana politik nasional yang kondusif. Kita mengapresiasi upaya utk menciptakan dan memelihara iklim demokrasi yang kondusif,” ujar Habib Aboe dalam keterangannya.

“Kita bersilaturahmi ke Partai Golkar karena Partai Golkar adalah salah satu kekuatan politik utama yang punya potensi dalam menciptakan stabilitas sosial dan politik bangsa,” lanjut dia. 

Sebelumnya anggota Koalisi Perubahan yang lain, yaitu Partai Nasdem juga berkunjung ke Kantor DPP Partai Golkar. Hasil pembicaraan itu, kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ada yang bisa dibagikan pada publik, namun ada juga yang hanya menjadi konsumsi internal kedua partai. 

Menurut Airlangga, partai-partai lain nyaman berkomunikasi dengan Golkar, menunjukkan tingkat penerimaan yang tinggi. Airlangga sangat menghargai langkah politik Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden.  

Di sisi lain, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh membuka peluang partainya bergabung dengan KIB atau sebaliknya. 

“Apakah perlu akan mungkin bergabung dengan KIB? ya sama-sama mungkin. Mungkin KIB juga bergabung dengan Nasdem kan. Jadi probability, kemungkinan itu masih terbuka,” kata Surya Paloh.

Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Umum Partai Nasdem bertemu di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta.
Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Umum Partai Nasdem bertemu di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta. (Foto – G24NEWS)

Koalisi Indonesia Bersatu Tetap Solid  

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Penggalangan Strategis Erwin Aksa menegaskan KIB adalah koalisi yang sudah mempunyai platform dan gagasan bersama.  “Koalisi Partai Golkar, PAN dan PPP sudah resmi. Sudah ada kesepakatan, platform-nya, atau sudah ada gagasannya,” ujar Erwin dalam podcast “Akbar Faisal Uncensored” di platform berbagi video Youtube. 

Baca Juga  Ace Hasan Ajak Pelaku Usaha di Jawa Barat Wujudkan Budaya Halal

KIB menurut Erwin juga sudah sering mengadakan pertemuan, berkeliling ke berbagai kota, seperti Jakarta, Surabaya atau Makassar.

Erwin Aksa dan Akbar Faisal
Erwin Aksa dan Akbar Faisal. (Screenshoot Akbar Faisal Uncencored)

Golkar, kata Erwin berkaca dari sejarah laku politik yang dilakoninya dalam membangun koalisi. Saat ini, Golkar berusaha membangun koalisi dan bermusyawarah untuk membangun konsensus dengan kekuatan politik lain, baru kemudian menentukan siapa yang akan diusung dalam Pilpres. 

“Musyawarah ini ada di Pancasila, sila keempat. Membangun konsensus dulu. Koalisi ini sudah ada dan sudah resmi. Dan semua pimpinan partai di koalisi sudah sah mengatakan ini resmi melalui serangkaian diskusi dan pertanyaan politik,” ujar dia. 

“Kalau soal (partai lain mau) bergabung, Pak Airlangga selalu bahwa Partai Golkar selalu terbuka, kalau ada yang bergabung,” tegas Erwin. 

Golkar kata Erwin sudah mempunyai chapter atau bagian-bagian yang sudah dijalani. Saat ini kata Erwin, Golkar sudah berjalan dengan mesin politik dan koalisi, tinggal mencari pilot dan copilot yang cocok. 

Menurut Golkar, kita sudah punya chapter yang sudah dibangun oleh Airlangga Hartarto bersama Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN dan PPP hingga membentuk visi dan misi koalisi. 

“Bagi Golkar juga sudah jelas, hanya mencalonkan anggotanya. Di Rapimnas mandatnya diberikan pada ketua umum, yaitu Pak Airlangga Hartarto. semua menyepakati bahwa  di antara koalisi bahwa akan mencalonkan anggotanya. Sampai di situ saja,” ujar dia.  

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Erwin Aksa (@erwinaksa.id)

Tiga Falsafah Politik Partai Golkar 

Partai Golkar menurut Erwin sudah mengalami banyak transformasi sejak 1998 lalu. Mau tidak mau, Golkar menjadi induk dari partai-partai lain yang lahir pasca-reformasi seperti Gerindra pada 2004, kemudian NasDem hingga Hanura. Meski demikian, Golkar tetap menjadi pemenang kedua, bahkan pada Pemilu 2004 Golkar menang.  

“Golkar ini hebat, partai Tbk (terbuka), partai milik publik, sejak 98 Golkar masuk ke ‘pasar modal”. Golkar ini diakui adalah induk, induk dari partai-partai yang pernah ada di dalamnya,” ujar dia. 

Baca Juga  Zainudin Amali Mundur, Banyak Nih Kader Partai Golkar yang Cocok jadi Menpora Baru

Untuk mencapai posisi ini, Golkar sudah punya platform dan selalu belajar dari studi kasus masa lalu. 

Di Partai Golkar, kata Erwin ada tiga prinsip berpolitik, yaitu meritokrasi yaitu  menghargai yang berprestasi, ada pragmatisme dan honesty, kejujuran. “Jika sampai hari ini koalisi tidak ada isinya (capres dan cawapres). Yang ketiga itu honesty, kita harus transparan, pada mitra,” ujar dia.  

Namun Golkar juga selalu mempunyai banyak rencana. Hal ini terjadi karena partai ini penuh dengan teknokrat yang selalu melihat data, sebagai kompas atau pemandu arah.  “Kompas sana-sini, jadi pegangan. Kita sebut playbook. Golkar punya playbook, koalisi KIB punya playbook,” ujar dia. 

Kepemimpinan Golkar dalam koalisi, menurut Erwin juga teruji. Seperti saat mengumpulkan partai-partai untuk mendukung sistem Pemilu proporsional terbuka yang juga ada Partai Nasdem di dalamnya. 

“Saya kita kemarin sudah ada koalisi melawan pemilu proporsional tertutup. Itu ada nasdem. Jadi saya kita saat kita punya agenda, punya kepentingan, terjadi kesepakatan, musyawarah lagi,” ujar Erwin. 

“Artinya kalau punya kepentingan yang sama, kita duduk membuat kesepakatan. Buktinya itu koalisi juga.”

 

Golkar sebagai Partai Pemersatu Bangsa

Partai Golkar, menurut Erwin juga sudah melakukan serangkaian penelitian baik dengan metode kuantitatif maupun kualitatif sebagai dasar langkah politik saat ini.  Narasi yang dipilih Partai Golkar adalah pembangunan berkelanjutan dan persatuan.

“Karena terjadi polarisasi di negeri kita yang tidak bisa kita pungkiri. Left dan right wing. Jadi narasi kita adalah narasi persatuan,” ujar dia. 

Berikutnya adalah narasi membangun perekonomian, kesejahteraan dan menghadirkan hukum. Sehingga menurut, dia perubahan itu selalu terjadi. Hal ini menurut Erwin ada juga pada Panca Bhakti Partai Golkar, kelima juga selalu berbicara tentang perubahan. 

“Tapi kalau yang bicara adalah koalisi perubahan, apa yang mau diubah? Kita bicara koalisi berkelanjutan, melanjutkan apa yang sudah dikerjakan oleh Pak Jokowi dan presiden sebelumnya. Nanti kedepan, Indonesia tidak boleh berhenti dengan apa yang sudah dibangun selama ini,” ujar dia. 

 

 

banner 325x300