EkonomiHeadline

Pertumbuhan Ekonomi 2022 Capai 5,31%, Paling Tinggi Sejak 2013 

439
×

Pertumbuhan Ekonomi 2022 Capai 5,31%, Paling Tinggi Sejak 2013 

Share this article
Situasi Perdagangan di Bursa Efek Indonesia.
Situasi Perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 naik 5,31 persen. (Foto file- Anadolu Agency)

G24NEWS.TV, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 sebesar 5,31 persen, naik dibanding 2021 yang hanya 3,70 persen. 

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan dengan demikian, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah kembali pada level 5 persen, atau kembali seperti kondisi sebelum pandemi Covid-19. 

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kumulatif pada 2022 sebesar 5,31 persen,” ujar Margo saat pengumuman pertumbuhan ekonomi 2022, di Kantor BPS Jakarta, Senin (6/2).  “Pertumbuhan tertinggi sejak 2013 kalau saya lihat datanya. Jadi pertumbuhan (ekonomi) 2022 sebesar 5,31% ini tertinggi sejak 2013 yang saat itu tumbuhnya 5,56%.”

Menurut Margo, penopang utama pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 adalah peningkatan daya beli masyarakat setelah keluar dari pandemi. Menurut dia aktivitas dan mobilitas masyarakat mulai berjalan normal dan meningkatkan permintaan dan konsumsi. 

Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,99 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,93 persen.

Baca Juga  Presiden Minta Kementerian Prioritaskan Anggaran Iklan Kepada Perusahaan Pers
Infografis pertumbuhan ekonomi Kuartal IV-2022
Infografis pertumbuhan ekonomi Kuartal IV-2022

Produk domestik bruto (PDB) harga di 2022 yang mencapai Rp19.588,4 triliun, lebih tinggi dari sebelum pandemi COVID-19. Sedangkan PDB per kapita 2022 mencapai Rp71.030.850 atau USD 4.783,9.

Jika dibanding nilai PDB secara nominal, tahun 2022 ini sudah lebih tinggi dari 2019. Saat itu PDB itu sebesar Rp15.830 triliun, sedangkan PDB 2022 sudah mencapai Rp19.588,4 triliun.  Dengan demikian, kata Margo, ekonomi Indonesia sudah lebih tinggi dari sebelum pandemi.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 bisa mencapai 5,3 persen. Menurut Menteri Sri Mulyani perekonomian Indonesia menguat signifikan karena didukung seluruh komponen permintaan agregat, baik konsumsi, ekspor, maupun belanja pemerintah, 

“Dalam pemulihan ekonomi kita, konsumsi sudah tumbuh di atas 5 persen, investasi mendekati 5 persen, ekspor kita tinggi, impor juga ikut tinggi karena banyak manufaktur yang menggunakan bahan baku impor,” ujar dia. 

Baca Juga  Ini Langkah Airlangga Hartarto Antisipasi Kelangkaan Pangan dan Inflasi Jelang Ramadhan-Idul Fitri 2023

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini bisa stabil di angka 5 persen. 

Peran Kementerian Koordinator Perekonomian  

Pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan kementerian Koordinator bidang Perekonomian di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto berhasil membangun dan memelihara koordinasi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tim ekonomi Kabinet Indonesia Maju ini menurut dia tidak kehilangan momentum mempertahankan pertumbuhan ekonomi, meskipun dampak pandemi Covid-19 sangat besar bagi perekonomian.

“Koordinasi yang kuat di tim ekonomi Kabinet Indonesia Maju berhasil mengelola inflasi tetap di bawah dua digit dan rupiah relatif kuat,” ujar dia dikutip dari Narasitv. 

“Keberhasilan Presiden Jokowi, didukung oleh Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Perekonomian-red) menjaga momentum pertumbuhan 5,4%,” lanjut dia.  “Saya akui, saya harus ikut, kalau bagus saya bilang bagus,” lanjut dia. 

 

 

banner 325x300