G24NEWS.TV, JAKARTA — Lima mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo berhasil menciptakan teknologi terbaru berbasis Internet of Things dan ramah lingkungan dalam rangka kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2023.
Teknologi terbaru itu yakni teknologi Smart Switchable Photovoltaic Glass, Jendela Estetika Pintar dan Ramah Lingkungan.
Lima mahasiswa Universitas Halu Oleo yang berhasil menciptakan teknologi tersebut adalah Ranny Rahmat Putri, Triska Amaliah Nasir, Wathan Aliansa, Muh Fatwa R, dan Abdul Razaq Zahid Fatahillah R. Dalam pegembangan tersebut, kelimanya didampingi seorang dosen pembimbing, Hasmina Tari Mokui, ST, M E, Phd.
Dilansir dari Tribun Sultra, teknologi Smart merupakan teknologi dengan penggabungan beberapa teknologi yang berbasis Internet of Things dalam bentuk sensor.
Transparansi serta warna pada kacanya dapat secara otomatis berubah berdasarkan suhu luar bangunan yang dideteksi sensor. Kemudian secara bersamaan unsur Switchable muncul.
“Ketika sinar matahari menerpa kaca, transparansinya akan menggelap dan warnanya akan berubah menyesuaikan dengan suhu yang ada,” kata Ranny Rahmat Putri.
Ketika terkena matahari dan transparansi kacanya berubah, lanjutnya, kaca akan berfungsi sebagai panel surya. Warna kaca juga dapat berubah menjadi kuning, merah, cokelat, oranye dan kemudian dikonversi menjadi energi listrik suatu bangunan.
Konsep Smart yang Dorong Kontribusi dalam Percepatan Net Zero Emissions 2050
“Selain berbasis internet of thing, teknologi dalam konsep Smart juga ada yang berbasis IoT atau penggunaan material kaca electrochromic,” tuturnya.
Jenis kaca electrochromic dapat mereduksi penggunaan energi khususnya dalam mengontrol panas matahari. Dengan kontrol jarak jauh melalui mobile App, konsep teknologi ini dapat diakses dengan mudah oleh pengguna bangunan.
Dosen Pembimbing Hasmina Tari Mokui juga menuturkan tujuan teknologi ini adalah untuk menjadi pilihan material untuk bangunan ramah lingkungan. Konsep arsitektur modern, lanjutnya, tetap diusung di dalamnya.
Selain itu, unsur photovoltaic pada kaca diharapkan dapat membantu optimasi serta efisiensi energi pada bangunan. Tak hanya itu, diharapkan dapat menjadi sumber energi terbarukan bagi bangunan.
“Kemudian teknologi ini juga dapat menjadi solusi dalam mengatasi dampak isu perubahan iklim yang mengglobal, serta berkontribusi dalam percepatan pencapaian Net Zero Emission 2050″ tutur Hasmina Tari Mokui.