HeadlineInternasional

Korban Tewas Gempa Turki Capai 5.894 Orang, Mengapa Begitu Banyak? 

266
×

Korban Tewas Gempa Turki Capai 5.894 Orang, Mengapa Begitu Banyak? 

Share this article
Tim berusaha mengevakuasi korban gempa Turki.
Tim berusaha mengevakuasi korban gempa Turki.(Foto file - Anadolu Agency)

G24NEWS.TV, JAKARTA – Wakil Presiden Turki Fuat Oktay pada Rabu pagi mengumumkan korban tewas akibat gempa dahsyat Senin wilayah selatan negara itu naik menjadi 5.894 orang. 

Wapres menyebutkan jumlah korban luka akibat gempa yang berpusat di Provinsi Kahramanmaras sebanyak 34.810 orang, dikutip dari Anadolu. 

“Kehilangan setiap warga sangat menyedihkan kami,” kata Oktay kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang melanjutkan upaya penyelamatan mereka untuk menjangkau korban yang masih bertahan. 

Sebanyak 5.775 bangunan runtuh, katanya dan lebih dari 8.000 orang berhasil diselamatkan dari puing-puing reruntuhan bangunan.

Selasa pagi, Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan “fakta bahwa lebih dari 8.000 warga kami telah diselamatkan dari reruntuhan adalah bantuan terbesar kami,” ujar dia saat berbicara di Pusat Koordinasi Informasi Negara di ibu kota Ankara.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh G24 News TV (@g24news.tv)

Pemerintah Turki mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan di 10 provinsi agar operasi pencarian dan penyelamatan dan upaya lain dapat dilakukan dengan cepat.

“Kami menghadapi salah satu bencana terbesar tidak hanya dalam sejarah republik tetapi juga geografi kami dan dunia,” kata presiden Turki itu.

Baca Juga  4 Orang Meninggal, 700 Warga Mengungsi Akibat Gempa 5,4 SR di Jayapura, Papua 

Senin dini hari, gempa berkekuatan 7,7 melanda Kahramanmaras, diikuti oleh gempa berkekuatan 7,6 sekitar sembilan jam kemudian, yang mengguncang wilayah tersebut. Guncangan gempa juga berdampak di beberapa provinsi lain termasuk Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kilis, Malatya, Osmaniye dan Sanliurfa.

Gempa juga dirasakan di beberapa negara di kawasan termasuk Lebanon dan Suriah.

Sebanyak 60.218 pejabat darurat bekerja di daerah tersebut, termasuk 3.200 personel dari 65 negara, kata Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Türkiye dalam pernyataan sebelumnya.

Mengapa Korban Gempa Turki Begitu Banyak? 

Ahli Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Wahyu Wilopo menyatakan kekuatan gempa yang cukup besar dan tingkat kedalaman pusat gempa yang  dangkal menyebabkan risiko tingkat kerusakan bangunan yang begitu besar.  Selain itu episentrum juga berada di daerah daratan.

Menurut dia, kerusakan akibat gempa dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti kekuatan, durasi, jarak (jarak horizontal dan kedalaman) dari lokasi, kondisi tanah dan batuan di lokasi. Selain itu juga termasuk ada tidaknya jalur patahan dan kekuatan bangunan yang ada. 

Baca Juga  David Reeve, Associate Professor UNSW Australia Bicara Tentang Transformasi Golkar di Golkar Institute

Dari rangkaian gempa di Turki pada Senin (6/2) itu, kekuatan paling besar tidak terjadi pada guncangan pertama, namun pada gempa susulan. 

Yang terjadi pada pukul 4.17 pagi dengan magnitude yang lebih rendah, kemudian terjadi gempa lagi pada pukul 4.28 dengan magnitude 6,7 dan pada pukul 13.24 siang terjadi gempa dengan magnitudo paling besar 7,8,” katanya.

Gempa bertutut-turut ini akan lebih merusak dibandingkan dengan kejadian gempa yang hanya terjadi hanya sekali. atau gempa yang agak besar diikuti dengan gempa-gempa kecil.

“Masyarakat kita juga harus waspada terhadap gempa susulan, yang mungkin magnitudonya lebih besar dari gempa yang pertama seperti kasus yang terjadi di Turki ini atau di Lombok pada 2018,” katanya.

Menurut Wahyu sebenarnya bangunan di Turki sebenarnya cukup kuat, namun gempa berurutan dengan kekuatan besar itu akan menyebabkan keruntuhan. 

“Sebagian besar tipikal bangunan di Turki dibangun bertingkat bukan satu lantai, sehingga lebih rentan runtuh dan menimbulkan banyak korban,” jelasnya.

 

banner 325x300