G24NEWS.TV, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mempersiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kelangkaan pangan dan inflasi jelang Ramadhan serta Idul Fitri 1444 H atau 2023 Masehi.
Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp104,2 triliun yang digunakan untuk penguatan sektor pertanian dan cadangan pangan.
“Penguatan sektor pertanian antara lain pengembangan budidaya pertanian dan food estate, infrastruktur termasuk penyimpanan, subsidi pupuk, hingga kredit bunga rendah untuk petani,” ujar Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini dalam Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Tahun 2023, Minggu (5/03).
Selain itu juga ada Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non-fisik untuk pertanian, serta dana desa untuk ketahanan pangan dengan alokasi 20% untuk program ketahanan pangan, ujar Airlangga.
Penguatan sektor pertanian juga dilakukan dengan kemudahan akses pembiayaan untuk peningkatan produksi pertanian seperti melalui program KUR Alat dan Mesin Pertanian (alsintan) dan KUR Super Mikro. Sedangkan untuk penguatan cadangan pangan, pemerintah akan melakukan alokasi cadangan beras pemerintah dan cadangan stabilitas harga pangan.
Dana Dialokasikan ke Berbagai Kementerian
Menurut Airlangga, dana ini terbagi ke dalam belanja berbagai kementerian lembaga, dana transfer daerah dan alokasi dana desa. Rinciannya, untuk Kementerian Pertanian sebesar Rp 15,3 triliun, Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar Rp 6,8 triliun, Kementerian PUPR sebesar Rp 23,9 triliun, dan Badan Pangan Nasional sebesar Rp 100 miliar.
Sedangkan untuk subsidi pupuk sebesar Rp25,3 triliun, cadangan beras pemerintah sebesar Rp 2,8 triliun, serta cadangan dan stabilisasi harga pangan sebesar Rp 2,6 triliun.
Airlangga menambahkan bahwa pemerintah juga akan membangun jalan sebagai bagian dari logistik, dengan alokasi anggaran lebih dari Rp30 triliun.
Kendalikan Inflasi jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2023
![Inflasi Februari 2023 (Sumber Bank Indonesia)](https://g24news.tv/wp-content/uploads/inflasi-februari--212x300.jpeg)
Menurut Menteri Airlangga sejauh ini pengendalian harga volatile food atau makanan yang gampang naik turun harganya, berhasil membuat inflasi pada 2022 terkendali yaitu 5,51 persen.
Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2023 menurut Menteri Airlangga juga akan terjadi peningkatan harga pangan dan aneka tarif angkutan. Karena itu pemerintah juga melakukan antisipasi hal tersebut dengan berbagai cara.
Langkah pertama kata Menteri Airlangga adalah memantau harga kebutuhan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, cabai, bawang, daging dan telur ayam ras, dan daging sapi.
Selain itu, pemerintah juga akan memberikan bantuan beras dan telur ayam selama 3 bulan pada penerima PKH dan bantuan pangan non-tunai.