Bambang Soesatyo Dorong Pemerintah Jajaki Kerja Sama PLT Nuklir Dengan Korsel

179
×

Bambang Soesatyo Dorong Pemerintah Jajaki Kerja Sama PLT Nuklir Dengan Korsel

Share this article
Ketua MPR RI dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendengarkan penjelasan soal Korea Hydro and Nuclear Power Co LTD (KHNP) di Korea Selatan, Kamis (21/9/23). Foto: Bamsoet
Ketua MPR RI dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendengarkan penjelasan soal Korea Hydro and Nuclear Power Co LTD (KHNP) di Korea Selatan, Kamis (21/9/23). Foto: Bamsoet

G24NEWS.TV, JAKARTA – Ketua MPR RI dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendorong pemerintah untuk menjajaki potensi kerja sama dengan Korea Selatan membangun pembangkit listrik tenaga (PLT) nuklir melalui Korea Hydro and Nuclear Power Co LTD (KHNP).

Kerja sama ini dinilai dibutuhkan Indonesia untuk dapat mengoperasikan sekitar 25 unit pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), 37 pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dan beberapa pembangkit skala kecil lainnya.

Dia mengatakan menjadikan sebagai pusat pembangkit listrik terbesar di Korea Selatan. Memenuhi sekitar 30 persen kebutuhan listrik domestik, dengan nilai aset mencapai 69 triliun KRW serta pendapatan tahunan sebesar 10,6 triliun KRW pada tahun 2022.

“KHNP menggunakan sekitar 5 persen dari total pendapatan penjualan untuk kegiatan research and development (R and D),” ujar Bamsoet usai mengunjungi KHNP, di Korea Selatan, Kamis (21/9/23).

Dalam kunjungan itu, delegasi Ketua MPR RI membawa Anggota Komisi X DPR RI Robert Kardinal dan Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai.

Baca Juga  Waketum Golkar Dukung Revisi UU Pensiunan

Sekretaris Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia Junaidi Elvis dan Rektor Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) Eming Sudiana.

Founder Yayasan Ali Network Indonesia Ali An Sun Guen, serta Counselor Politik KBRI Seoul Sigit Aris Prasetyo. Rombongan disambut oleh romoperwakilan KHNP Mr Kim Jong.

Korsel Kerjasama Dengan 29 Negara

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, KHNP telah melakukan kerjasama dengan 29 negara dunia.

Antara lain membangun 4 reaktor nuklir di Uni Emirat Arab (UEA), 3 reaktor sudah berfungsi dan 1 reaktor dalam pembangunan yang nantinya akan memenuhi sekitar 25 persen kebutuhan energi UEA.

KHNP juga bekerja sama dengan Mesir dan Ceko untuk membangun turbin pembangkit nuklir.

Dia mengemukakan Indonesia memiliki banyak sungai dengan aliran deras. Berpotensi dikembangkan menjadi PLTA mencapai 75.000 Megawatt (MW).

Baca Juga  Bamsoet Hormati Putusan PTUN yang Kabulkan Gugatan Fadel Muhammad

Tersebar 15.600 MW di Sumatera, 4.200 MW di Jawa, 21.600 di Kalimantan, 10.200 MW di Sulawesi, 620 MW di Bali-NTT-NTB, 430 MW di Maluku dan 22.350 MW di Papua.

Namun kontribusi PLTA saat ini baru mencapai sekitar 3.504 MW. Indonesia juga dikaruniai sumber daya alam melimpah terkait bahan bakar nuklir dalam bentuk 90 ribu ton Uranium dan 140 ribu Thorium.

“Sudah cukup sebagai modal memenuhi kebutuhan energi menggunakan tenaga nuklir,” terang Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI/Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, pengembangan PLTN di Indonesia mulai mendapat titik terang usai Balitbang Kementerian ESDM menyelesaikan kajian PLTN yang akan dikembangkan PT PAL bekerjasama dengan Thorcon Internasional Pte Ltd, dengan kapasitas listrik 500 Megawatt.

Email: Nyomanadikusuma@G24 News

Editor:Lala Lala

banner 325x300