G24NEWS.TV, JAKARTA – Partai Golkar memercayakan sosok muda Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau Dito Ariotedjo menjadi menteri pemuda dan olahraga (menpora) menggantikan politisi Zainudin Amali yang memilih untuk fokus menjadi pengurus PSSI.
Hal ini dianggap langkah berani pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Partai Golkar yang berani mengambil risiko mengangkat anak muda berusia 32 tahun menjadi pejabat tinggi. Sebagian meragukan efektivitas langkah tersebut dan kemampuan Dito Ariotedjo, tapi di sisi lain banyak yang percaya energi anak muda bisa membawa inovasi dan terobosan-terobosan dalam dunia pemuda dan olahraga.
Menpora Menpora Dito Ariotedjo pernah menjadi Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), salah satu organisasi pemuda yang berafiliasi pada Partai Golkar. Kemudian dia menjadi staf ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Di dunia bisnis, Dito lebih berkibar lagi. Bersama dengan artis Raffi Ahmad, dia membangun RANS Sport. Ia juga menjabat sebagai Chairman RANS Nusantara FC dan bagian dari RANS PIK Basketball.
G24NEWS berkesempatan mewawancarai Menpora Dito Ariotedjo pada sebuah siang di kantornya. Dia bercerita tentang masa kecilnya, pandangan politiknya hingga target-targetnya sebagai menteri termuda di kabinet Presiden Jokowi ini. Selamat menyimak.

Anda memasuki dunia politik pada usia muda, bahkan sudah memegang jabatan penting, apakah menjadi politisi memang cita-cita anda?
Sebenarnya tidak menjadi politisi, tapi dari kecil ingin menjadi orang yang berguna. Punya kepedulian untuk membantu banyak orang, jadi bukan bukan spesifik politikus. Seiring berjalannya waktu, kita melihat bahwa jalur politik itu jalur yang ternyata bisa bermanfaat untuk membantu orang dalam scope yang luas.
Kita dididik orang tua untuk disiplin namun berdemokrasi. Orang tua saya membiasakan anak-anaknya kritis terhadap orang tuanya tapi terkait dengan aturan-aturan seperti pendidikan dan pergaulan sangat disiplin.
Saya masuk politik ini juga bukan karena didorong orang tua. Keluarga justru sedikit resisten. semua punya perusahaan dan profesional. Mertua juga, malah menyarankan kalau bisa di luar jalan politik lebih baik. Mungkin karena beliau lebih mengetahui bahwa di dunia politik itu risikonya tinggi.
Namanya orang tua pasti ingin anaknya yang paling baik dan paling aman. kalau tidak bisa di dunia politik yang resikonya tinggi kan lebih baik bagi orang tua.

Sebagai anak muda, apa yang perlu diperhatikan jika memutuskan untuk masuk dalam dunia politik?
Terjun ke dunia politik itu entry point paling bagus adalah pertama di organisasi kepemudaan di masing-masing partai. Dengan demikian, anak muda bisa melihat kultur dan juga learning by doing.
Tapi yang pasti kalau saya, ketika sudah memantapkan diri masuk politik itu kita juga harus realistis bahwa pondasi ekonomi kita dan kehidupan pribadi kita minimal tercukupi. Jangan sampai jika tidak namanya tidak ada keseimbangan karena menurut saya yang paling penting adalah kita bisa hidup dulu.
Mengapa anda memilih Partai Golkar?
Saya memilih Partai Golkar karena setiap kader itu diberikan kesempatan yang sama. Walaupun ada kader yang memiliki privilege misalnya karena “darah kuning” tapi walaupun privilege itupun sebenarnya kesempatannya sama, ibaratnya tanda kutip bertarungnya sama.
Partai Golkar itu punya sistem kaderisasi sangat-sangat matang dan di Golkar ini demokrasinya sangat kuat.
Pernah bercita-cita jadi menteri?
Tidak pernah. Caranya bagaimana (menjadi menteri) saja tidak tahu. Saat ditelepon Pak Jokowi kaget. Bahkan saat diinformasikan Pak Airlangga mengajak jadi menteri saja sudah cukup kaget.
Saya juga tipikal orang yang tidak pernah mengejar jabatan atau punya impian jabatan. Jadi setiap amanah yang diberikan kepada saya ya saya jalankan dengan baik.
Setelah menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga, apa target pribadi anda?
Pertama secara administrasi harus baik, harus selamat. Kedua, target pribadi itu saya ingin Kemenpora ini nantinya dengan program-program kepemudaan dan olahraga yang insyaallah sukses.
Kemenpora ini memiliki brand awareness sebagai kementerian milenial dan gen z yang bermanfaat. Jadi target saya selesai disini anak muda ini sangat mengenal dan aware, semacam itulah narasinya.

Saat pertama kali diumumkan menjadi menteri, muncul tagar #DiajakDietMenpora apa maksudnya?
Jadi itu sebenarnya spontan, setelah saya dilantik biasanya ada konferensi pers. Saya ditanya sama wartawan bagaimana harapan presiden dan macam-macam. Menpora Dito Ariotedjo.
Saya jelaskan presiden menginginkan indeks pembangunan pemuda naik, prestasinya naik, ekosistem sport industri nya naik. Saya juga ngomong, “Tapi kalau saya pribadi ya berat badan saya ingin diturunin.”
Dari situ banyak orang yang kreatif bikin hashtag #DiajakDietMenpora dan saya lihat seru juga. Ternyata hari ini itu menjadi stimulan gerakan sosial yang positif.
Sekarang di akun Instagram saya, orang-orang yang olahraga baik itu yang fit maupun obesitas itu olahraga, ngepost atau makan makanan diet ngepost hastag nya itu.
Saya lihat beberapa produk-produk healthy life seperti makanan sehat maupun jasa pelangsing, jasa olahraga itu mereka pake hastag itu. saya rasa itu hal simpel yang bisa bikin dampak positif.
Apa yang menjadi program 100 hari kepemimpinan Menpora Dito Ariotedjo?
Pasti sekarang kita mengejar persiapan kontingen Indonesia untuk event SEA Games dan Paragames (untuk difabel). Bapak Presiden meminta untuk kontingen Indonesia dikaji betul untuk keberangkatannya, jangan sampai ada pemborosan dan harus efektif.
Jadi atlet-atlet yang berangkat harus punya potensi tinggi untuk mendapat medali. Di samping itu, didorong juga untuk masalah ekosistem sport industry untuk digencarkan, biar kedepannya olahraga tidak hanya bisa mandiri, tapi juga olahraga punya dampak ekonomi selain kepada ekosistem olahraga juga di luar manajemen olahraganya. UMKM, industri kreatif dan lain-lain.