Lingkungan

Transformasi Menuju Industri Hijau

189
×

Transformasi Menuju Industri Hijau

Share this article
Transformasi menuju industri hijau
Transformasi menuju industri hijau

G24NEWS.TV, JAKARTA – Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, pihaknya mendukung penuh kepada para pelaku industri batik yang telah melakukan transformasi ke arah industri hijau yang ramah lingkungan.

“Karena itu pada tahun 2022, kami telah menyusun buku yang berjudul Mengenal Industri Batik Ramah Lingkungan, yang dapat menjadi salah satu pedoman pelaku industri batik dalam bertransformasi,” ujarnya.

Guna meningkatkan daya saing industri batik Indonesia, Kemenperin mendorong proses pembuatan batik yang ramah lingkungan.

Baca Juga  Orangutan: Kekayaan Hutan dan Makhluk Pemikir

Tujuannya untuk menciptakan efisiensi pemakaian bahan baku, energi, dan hemat air, sehingga limbah yang dihasilkan lebih sedikit.

Hal ini sejalan dengan implementasi prinsip industri hijau yang dapat mendukung konsep ekonomi secara berkelanjutan.

Sebagai wujud nyata, Kemenperin melalui Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Yogyakarta telah menjalin kemitraan dengan GTZ – Uni-Eropa (2008-2011) dalam program Clean Batik Initiative untuk sentra batik di Indonesia, di antaranya di wilayah Solo, Sragen, Pekalongan, Cirebon, dan Banyumas, serta bekerja sama dengan Asosiasi Batik Jawatimur (APBJ) untuk mewujudkan batik ramah lingkungan.

Baca Juga  Kenalan dengan Bioindikator, Penjaga Kesehatan Lingkungan

Kemenperin mendorong pelaku industri batik untuk menerapkan konsep reuse, recycle, dan recovery (3R).

Misalnya penggunaan malam atau lilin khusus bekas untuk didaur ulang sehingga menciptakan nilai efisiensi. Selanjutnya, zat warna dapat didaur ulang melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Email: DharmaSastronegoro@G24.News
Editor: Lala Lala

banner 325x300