G24NEWS.TV, JAKARTA – Sebagian besar masyarakat Indonesia puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo dalam masalah ekonomi, sosial, politik hingga penegakan hukum, ujar hasil survei Indikator Politik yang digelar pada Desember 2022.
Sebanyak 58,5 persen dari 1.220 responden itu menyatakan cukup puas dengan kerja Presiden Jokowi, sedangkan 12,8 persen lain merasa sangat puas. Dengan demikian ada 71,3 persen masyarakat Indonesia yang puas atau sangat puas dengan kinerja Joko Widodo sebagai Presiden.
Sedangkan masyarakat yang kurang puas hanya ada 23,6 persen dan tidak puas sama sekali sebanyak 3,5 persen.
“Yang puas alasannya karena bantuan kepada rakyat kecil, ini baru. Sebelumnya yang membuat puas adalah infrastruktur,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi dalam konferensi pers virtual di YouTube Indikator, Rabu (4/1/2023).
Selain kedua hal itu, yang membuat publik puas dengan kerja Presiden Jokowi adalah serta kinerjanya sudah bagus. Sementara itu, publik yang tidak puas pada kerja Presiden Jokowi beralasan harga kebutuhan pokok meningkat dan bantuan tidak merata. Alasan lain adalah kurang berpihak pada rakyat kecil.
Adapun survei berlangsung 1-6 Desember 2022 dengan wawancara tatap muka secara langsung. Sampel diambil dari seluruh provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling.
Menggunakan metode tersebut, survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
“Dari data kita, hanya sekali penerimaan kinerja Presiden Jokowi di bawah 50 persen, yaitu Juni 2015. Saat itu inflasi 8,3 persen, carry over dari kebijakan pemerintah sebelumnya yang menaikkan harga BBM pada November 2014,” ujar dia.
Presiden Jokowi yang juga didukung oleh Partai Golkar, menurut Burhan mempunyai rumus untuk menjaga tingkat penerimaan publik pada kinerjanya yaitu dengan menjaga tingkat inflasi tetap rendah.
“Hasilnya tidak pernah di bawah 50 persen, sejak 2015 hingga sekarang. Bahkan dalam masa pandemi (Covid-19),” lanjut Burhan.
Apa itu tingkat kepuasan publik
Tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden atau presidential approval rating merupakan laporan yang menggambarkan sukses tidaknya pemerintah di mata publik.
Laporan ini bisa menjadi modal untuk terus mendapatkan kepercayaan dan dukungan masyarakat. Jika memuaskan maka pemerintah akan mendapatkan dukungan kebijakan, namun jika buruk pemerintah akan mendapatkan sanksi publik.
Perlu diingat, tahun 2022 ditandai dengan berbagai peristiwa besar yang berdampak terhadap kehidupan publik, di antaranya munculnya varian Omicron Covid-19, inflasi, harga-harga naik tajam, tak terkecuali di Amerika Serikat dan Eropa Barat yang dikenal stabil ekonominya.
Rusia juga mengagetkan dunia dengan menyerang serangan ke Ukraina dan mengobarkan perang yang berlangsung hingga kini. Karena sebab-sebab itu ekonomi dunia semakin tidak menentu, karena perang telah melambungkan harga energi dan membuat pasokan barang, khususnya pangan dan produk pertanian, terhambat.
