EkonomiHeadlineNasional

Setelah Jokowi, Airlangga Ikut Sebut Warna Kuning di Rapimnas Kadin: Kuat dan Maju

169
×

Setelah Jokowi, Airlangga Ikut Sebut Warna Kuning di Rapimnas Kadin: Kuat dan Maju

Share this article
rapimnas kadin
rapimnas-kadin

G24NEWS.TV, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ikut menyinggung soal warna kuning pidato penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, seperti yang sebelumnya dilakukan Presiden Joko “Jokowi” Widodo.

Airlangga, yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini awalnya menyapa jajaran Kadin hingga panitia penyelenggara Rapimnas ini.

BACA JUGARapimnas Kadin Banyak Warna Kuning, Jokowi: Ada Ketua Umum Golkar di Sini 

“Pertama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Swt karena kita dapat berkumpul dan menyelesaikan Rapimnas dengan tema Kadin Kuat UMKM Kuat, Ekonomi Daerah dan Nasional Kuat, Indonesia Maju,” ujar dia.

“Memang, Alhamdulillah yang kuat kuat dan maju itu warnanya kuning Pak,” ujar Airlangga.

Sebelumnya Presiden Jokowi juga menyinggung soal warna kuning dalam Rapimnas Kadin Indonesia.

BACA JUGAProyek Ibu Kota Nusantara Sudah Mulai Bangun Infrastruktur

Presiden mengaku banyak melihat warna kuning dalam rapat tersebut.

“Saya tadi waktu naik tangga lihat garisnya kuning, di bawahnya ada kuning, saya nengok kuning juga. Saya baru sadar karena Ketua Umum Golkar ada di sini,” kata Jokowi dalam pidato Rapimnas Kadin, yang disiarkan di channel Youtube Kadin Indonesia.

Partai Golkar identik dengan warna kuning, mulai dari bendera, seragam partai hingga gedung sekretariatnya.

BACA JUGAWajah Baru TMII Setelah Revitalisasi, Wahananya Makin Menarik

Indonesia tangani pandemi COVID-19 dengan baik 

Menteri Airlangga memberikan apresiasi pada Kadin atas kolaborasi dengan pemerintah dalam penanganan Covid-19.

Menurutnya Indonesia menjadi salah satu negara terbaik soal penanganan pandemi Covid-19.

Dari segi vaksin, kata Airlangga, Indonesia sudah memberikan lebih dari 420 juta dan berdasarkan data orang Indonesia sudah imun lebih dari 90 persen. Keberhasilan vaksinasi ini menurut dia ikut mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kemarin (ekonomi) kita tumbuh impresif yaitu 7,72 persen. (Pertumbuhan) tertinggi kedua setelah Arab Saudi di antara negara-negara G20,” ujar dia.

“Kita optimistis 5,2 persen di tahun ini, dan 5,3 persen sesuai APBN Insya Allah bisa dicapai,” imbuhnya.

Baca Juga  Kartu Prakerja 2023 Boleh Diikuti Penerima Bansos, Ini Syaratnya

BACA JUGASedari Usia Muda Mulai Investasi, Masa Tua Tinggal Nikmati Hasilnya

Keyakinan ini menurut dia didukung oleh perkembangan industri pengolahan yang dibuktikan dengan Purchasing Managers Index (PMI) di level 50,4.

Airlangga mengakui, angka tersebut memang menunjukkan perlambatan, namun masih lebih baik jika dibandingkan dengan negara seperti Vietnam yang hanya 47,4, Jepang 49 persen, Myanmar 44,6 dan Malaysia 47,9.

“Ini artinya kita harus waspada. Sektor tertentu, kita sudah petakan. Akan ada sektor yang kontraksi dan ada yang ekspansif,” ujar dia.

“Sektor yang kontraksi ada 12, termasuk TPT (tekstil dan produk tekstil), sepatu dan apareal. Kadin diminta membuat road map 2025-2035. Itu jarak yang masih bisa kita capai, dan bangsa kita mendapat bonus demografi sebelum 2035. Jadi kita harus membuat negara ini sejahtera sebelum tua,” ujar dia.

Digitalisasi Ekonomi

Menteri Airlangga menyinggung soal sektor ekonomi digital yang disebutnya bisa mempercepat pencapaian kesejahteraan masyarakat.

Indonesia menurut dia adalah salah satu negara yang paling awal mencanangkan revolusi industri ke-4 oleh Presiden Jokowi. Saat terjadi pandemi Covid-19, ekonomi digital mengalami percepatan.

Sebagai negara yang akan memegang Keketuaan ASEAN pada 2023, Airlangga meminta Kadin mempercepat Digital Economy Framework Agreement dari sisi ekonomi bisnis. Menurut dia, pandemi COVID-19 mempercepat digitalisasi di Indonesia sehingga meningkatkan pendapatan negara dari ekonomi digital.

BACA JUGADi APEC 2022, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto Ajukan 3 Langkah Atasi Krisis Ekonomi Global

“Potensi ekonomi digital Indonesia diperkirakan bisa mencapai 330 miliar dolar (2030). Ini harus direbut Indonesia karena kita butuh sembilan juta tenaga kerja (di sektor ekonomi digital) dalam 15 tahun, atau kita harus melahirkan 600 ribu tenaga kerja setiap tahun,” ungkap Menko Perekonomian.

“Ini tugas Kadin untuk mempercepat dari sisi ekonomi bisnisnya,” ujar dia.

Tugas Kadin berikutnya adalah mendidik anak-anak muda Indonesia untuk bisa mengakselerasi digitalisasi ekonomi di Indonesia.

Baca Juga  Indonesia Sukses Jalin Kerja Sama dengan Banyak Negara di Hannover Messe 2023

“Kita sudah mulai dengan Apple Academy. Jadi salah satu yang didorong adalah TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) bukan hanya hardware, jadi juga software.

BACA JUGAAirlangga Hartarto: Dunia Perlu Bersatu Pulihkan Ekonomi Pascapandemi Covid-19

“Akibatnya, Apple waktu itu saya bilang boleh jualan tapi dia (Apple) bikin sekolah, akhirnya dia sudah bikin empat center yang bisa langsung mengekspor software IOS-nya,” kata dia.

Selain itu, Airlangga sudah menyampaikan kepada International Business Machines Corporation (IBM) untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat Indonesia jika mau berinvestasi di Indonesia.

“IBM akan mendirikan Hybrid Cloud Academy di Batam, Kepulauan Riau. Kita dorong infrastruktur digital yakni data center (pusat data) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa di Batam yang kini sudah setara dengan 200 megawatt.

“Ini benar-benar game changer yang kita akan terus pacu,” ucapnya.

BACA JUGAAirlangga Hartarto Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan di Indonesia

Airlangga turut mendorong penciptaan ekosistem berbasis teknologi seperti industri Multi Purpose Vehicle/MPV (kendaraan untuk tujuh orang) yang hanya diproduksi di Indonesia.

Jika seluruh ekosistem industri MPV dibuat menjadi Electric Vehicle/EV (kendaraan listrik), perkembangan industri otomotif di Indonesia akan semakin kuat.

Keunggulan lain Indonesia dari sisi teknologi ialah kekuatan di Internal Combustion Engine/ICE (motor bakar pembakaran dalam) yang banyak diminati oleh para pencari kerja.

Seandainya ICE diubah seluruhnya ke EV,akan ada pengurangan tenaga kerja. Karena itu, perlu ada keseimbangan dalam upaya perpindahan menuju energi berkelanjutan.

BACA JUGAPutri Komarudin: Hati-hati Kelola Dana Desa, Jangan Sampai Menyeleweng

Dia mendorong pula pengembangan energi berbasis hidrogen sebagai salah satu alternatif menuju energi berkelanjutan.

Selain itu, digitalisasi juga harus didorong dengan sistem payment system payment system yang sudah disepakati Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Vietnam dengan QR Code.

“Ini mengurangi kebutuhan dolar, ini penting,” ujar dia.

 

 

banner 325x300