NasionalPolitik

Sepakbola dan Politik, Seni Berbagai Kemungkinan

175
×

Sepakbola dan Politik, Seni Berbagai Kemungkinan

Share this article
bola
bola

Ditulis oleh Imam Mudofar, S. Hum, Alumni Golkar Institute Angkatan 9

 G24NEWS.TV, JAKARTA – Sejauh ingatan saya tentang piala dunia sejak tahun 1998, pertandingan Final Piala Dunia antara Argentina vs Prancis adalah final terbaik yang pernah saya saksikan.

Meski saya bukan pendukung fanatik dari salah satu kontestan final, tapi saya turut larut dalam ketegangan. Final yang betul-betul penuh drama dan cukup mendebarkan siapa saja yang turut menyaksikan.

Ada rasa yang bercampur aduk dalam pertandingan itu. Mulai dari semangat, rasa haru, tak mudah putus asa dan beragam rasa lainnya.

Saat menyaksikan pertandingan semalam, daya jangkau ingatan saya tidak hanya soal urusan pertandingan. Dari penampilan memukau ke dua tim semalam, saya menangkap pelajaran tentang banyak hal yang mungkin saja terjadi pada diri saya dalam situasi dan panggung yang berbeda.

Bagi saya, antara pertandingan sepak bola piala dunia dan panggung politik adalah dua hal yang berbeda tapi memiliki banyak kesamaan. Bahkan menurut Nytimes dalam Mixing the Unmixable: Soccer and Politics, FIFA sebagai lembaga tertinggi sepakbola pun, tidak pernah lepas dari kegiatan politik.

Baca Juga  Legislator Golkar Ilham Pangestu Perjuangkan Jamaah Haji dan Umrah Aceh Berangkat Tanpa Transit

Satu hal yang menarik bagi saya pada pertandingan semalam, yakni sepakbola dan politik adalah seni berbagai kemungkinan. Baik dalam sepakbola maupun politik, segala kemungkinan bisa saja terjadi.

Sesuatu yang dianggap mustahil sekalipun bisa sangat mungkin. Kepastian baik dalam sepakbola maupun politik memiliki ukuran yang sama; menang atau kalah. Kepastian itu hanya akan didapatkan setelah sang pengadil
lapangan meniup peluit panjang tanda pertandingan selesai.

Ada yang masih ingat pertandingan Final Liga Champions Eropa 2005 antara Liverpool vs AC Milan? Liverpool yang tertinggal 3-0 di babak pertama mampu membalikan comeback dan membalikkan keadaan menjadi pemenang lewat drama adu penalti.

Dalam politik, kemenangan Golkar pada pemilu 2004 menjadi yang paling fenomenal. Diprediksi banya pihak akan kalah pasca reformasi yang terjadi di tahun 1998, meski demikian Golkar di bawah komando Akbar Tandjung ketika itu mampu keluar sebagai pemenang.

Baca Juga  Pertemuan AMPG dan UMNO Malaysia Harapkan Kolaborasi Aksi Pemuda

Baik dalam sepakbola maupun politik, kekalahan dan kemenangan yang sudah nampak di depan mata dan seolah-olah akan terjadi dalam hitungan waktu belum sepenuhnya bisa terjadi.

Selama peluit panjang belum dibunyikan, maka semangat dan daya juang tidak boleh pada. Sebab politik dan sepakbola bukan matematika dan ilmu pasti. Kepastian dalam sepakbola dan politik hanya akan didapatkan saat pertandingan selesai.

Sebagai seorang kader Partai Golkar, lewat catatan refleksi yang hadir usai menyaksikan pertandingan final Piala Dunia, saya ingin menyebarkan semangat bagi seluruh kader Partai Golkar, selama peluit panjang belum dibunyikan, tetap semangat dan jangan menyerah.

Teruslah berjuang tanpa mengenal rasa lelah. Sebab kemungkinan untuk menang akan selalu ada dan hinggap pada siapapun yang meyakini kemenangan itu akan terjadi.  Sebab sejatinya politik adalah seni berbagai kemungkinan.

banner 325x300