G24NEWS.TV, JAKARTA – Ketum Golkar, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto tampak senyum saat berfoto bersama Presiden Jokowi dan jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Momen itu diabadikan saat Airlangga menghadiri Rapat Terbatas persiapan penyelenggaraan KTT ASEAN KE-42 Tahun 2023 terkait Kebijakan Pupuk Organik, di Istana Merdeka, Kamis (27/4)
“Silaturahmi Idul Fitri memang selalu penuh makna. Kali ini, kami melaksanakannya berbarengan dengan Rapat Terbatas bersama Bapak Presiden Joko Widodo, dan Bapak Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin,” ujarnya.
Dalam KTT, akan dibahas isu internal ASEAN yang bertujuan memperkuat kawasan, seperti misalnya bagaimana mempersiapkan ASEAN menghadapi tantangan masa depan.
Di tahun 2023 ini, menjadi kali kelima, Indonesia didapuk memegang Keketuaan ASEAN, dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth“ yang bermakna bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia. Hal ini karena, Indonesia ingin membawa ASEAN menjadi kawasan yang memiliki peran penting, bagi negara kawasan dan dunia. Baik berperan sentral sebagai motor perdamaian maupun kesejahteraan kawasan. Selain itu, Indonesia juga ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.
Untuk mewujudkannya, telah disusun 3 Pilar Priorities Economic Deliverables, yaitu:
a. Recover-Rebuilding
ASEAN bertujuan untuk mengeksplorasi Policy Mix yang terkalibrasi, direncanakan dan dikomunikasikan dengan baik untuk memastikan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, serta memitigasi risiko seperti inflasi dan volatilitas aliran modal.
b. Digital Economy
Untuk memperkuat inklusi keuangan dan literasi digital, negara anggota ASEAN perlu meningkatkan kapasitas masing-masing dalam memformulasikan strategi edukasi finansial secara nasional dan meningkatkan interkonektivitas sistem pembayaran regional.
c. Sustainability
Sebagai kawasan yang paling terdampak oleh bencana alam dan risiko terkait iklim, ASEAN perlu merapatkan barisan guna mempersiapkan dan mengarah ke tujuan yang sama dalam kaitan transisi menuju ekonomi hijau, diantaranya melalui penyusunan ASEAN Taxonomy on Sustainable Finance dan Study on the Role of Central Banks in Managing Climate and Environment-Related Risk.
Editor: Lala Lala