Nasional

Ridwan Kamil Optimis Suara Golkar di Pulau Jawa Akan Melonjak di Pemilu 2024

120
×

Ridwan Kamil Optimis Suara Golkar di Pulau Jawa Akan Melonjak di Pemilu 2024

Share this article
Ridwan Kamil bersama Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto
Ridwan Kamil bersama Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto

G24NEWS.TV, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil resmi menjadi fungsionaris Partai Golkar pada awal tahun ini. Tepat sekitar satu tahun menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Informasi ini diumumkan oleh Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golka, Slipi, Jakarta Barat tanggal 19 Januari lalu.

Saat itu, Airlangga mengatakan, pendekatan yang dilakukan Golkar untuk mengajak Ridwan Kamil (RK) bergabung relatif lama. Keputusan RK masuk ke Golkar, menurutnya, akan signifikan menambah dukungan suara rakyat terhadap Partai Golkar pada Pemilu mendatang, khususnya dari Jawa Barat.

Setelah bergabung di partai beringin, Ridwan Kamil yang sering disapa dengan Kang Emil ini ditunjuk menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih. Ia juga menjabat sebagai co-chair Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar.

Golkar Tidak Bermain Politik Identitas

Saat pengumuman itu, Ridwan Kamil juga hadir. Dia mengatakan, alasannya bergabung adalah karena Partai Golkar adalah partai politik di Indonesia yang berada di posisi tengah dan tidak bermain konflik identitas.

Dari sisi organisasi, dia menilai Partai Golkar memiliki sejarah institusi yang sangat terhormat dan konsisten membangun karya yang progresif. Di luar itu, secara personil, dia mengatakan telah menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan Ketua Umum Airlangga Hartarto.

Baca Juga  Staycation Syarat Perpanjangan Kontrak di Bekasi, Ridwan Kamil: Saya Kutuk Habis

Setelah mengantongi KTA alias Kartu Tanda Anggota Partai Golkar, dia berkomitmen untuk mematuhi visi dan keputusan partai, termasuk menjagokan calon presiden dari Partai Golkar. Sejalan dengan harapan partai, dia juga optimis bisa meningkatkan suara Partai Golkar di seluruh Pulau Jawa pada Pemilu 2024.

Mochamad Ridwan Kamil lahir di Bandung pada tanggal 4 Oktober 1971. Ia mengawali karirnya sebagai seorang arsitek dan akademisi.

Sebagai seorang arstitek, dia dikenal gemar membangun dan merancang masjid, seperti Masjid Raya Al-Jabbar di Jawa Barat dan Masjid Masjid Syekh Ajlin di Gaza, Palestina.

Kemudian, Masjid 99 Kubah di Makassar, Sulawesi Selatan, Masjid Raya Asmaul Husna, Tangerang, Banten dan Masjid Kopeng Merapi, Yogyakarta.

Kang Emil adalah Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung dan Master Urban Design dari Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat.

Media Darling Sejak Muncul Jadi Calon Wali Kota Bandung

Tahun 2013, dia muncul sebagai Calon Walikota Bandung yang langsung menjadi media darling. Hasilnya, Kang Emil memenangkan Pilkada Bandung dan dilantik menjadi Wali Kota tanggal 16 September 2013.

Setelah menjadi Wali Kota, dia resign dari perusahaan arsitek Urbane yang didirikannya tahun 2004. Selanjutnya, begitu menyelesaikan satu periode menjadi Wali Kota, Ridwan Kamil pun mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat.

Baca Juga  DKPP Gencar Sosialisasikan KEPP

Popularitasnya selama menjadi Wali Kota berhasil membawanya terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat untuk periode 2018-2023. Dia memimpin Provinsi Jawa Barat dengan populasi sekitar 48,78 juta orang.

Berdasarkan data KPU pada Pemilu 2019, jumlah pemilih di Jabar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai sebanyak 33,27 juta jiwa. Dari jumlah itu, sebanyak 82,58% menggunakan hak pilihya atau sekitar 27,48 juta orang, sedangkan sisanya 17,42% atau 5,79 juta jiwa tidak memberikan hak suaranya.

Salah satu keberhasilan Kang Emil selama menjabat sebagai Gubernur adalah adanya pengakuan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) tahun 2022. Provinsi Jabar dinyatakan telah berhasil mengentaskan desa tertinggal dan sangat tertinggal. Saat ini, di Jabar hanya terdapat desa yang berstatus berkembang, maju, dan mandiri.

Kondisi strata desa di Jabar pada 2022 adalah 1.671 desa berkembang, 2.511 desa maju dan 1.130 desa mandiri. Tidak ada lagi desa tertinggal dan desa sangat tertinggal di Jawa Barat.*

 

Penulis: Nyoman Adikusuma

Editor: Lala Lala

banner 325x300