HeadlineNasional

Presiden Jokowi Restui Koalisi Besar: Bisa Berikan Kebaikan pada Rakyat 

148
×

Presiden Jokowi Restui Koalisi Besar: Bisa Berikan Kebaikan pada Rakyat 

Share this article
Presiden Joko Widodo bersama dengan Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan
Presiden Joko Widodo bersama dengan Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan

G24NEWS.TV, JAKARTA – Presiden Joko ‘Jokowi” Widodo mengungkapkan bahwa sebuah koalisi besar partai politik dapat memberikan kebaikan pada rakyat dengan lebih mudah.  Namun, dia menegaskan bahwa urusan koalisi partai politik dan bakal calon presiden atau wakil presiden merupakan kewenangan partai politik itu sendiri. Ia merasa tidak perlu ikut campur, meskipun sering dimintai restu oleh partai politik.

“Saya bilang cocok (berkoalisi). Terserah pada ketua umum partai atau gabungan ketua umum partai, untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa untuk kebaikan rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan akan lebih baik,” kata Presiden Jokowi seusai menghadiri acara silaturahmi Ramadhan Partai Amanat Nasional (PAN), Minggu (2/4).

Dalam acara tersebut, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Plt Ketua Umum PPP Mardiono, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tampak hadir. 

“Yang namanya pilpres (pemilihan presiden) itu urusannya partai atau gabungan partai, jangan Presiden itu diikut-ikutkan, tapi sering ketua partai ini, dikit-dikit ‘sudah direstui presiden’, apa hubungannya? Saya kadang-kadang mikir apa hubungannya? Enggak ada hubungannya,” kata Presiden Jokowi. 

“Apalagi kalau datang ke saya dalam membangun koalisi, semuanya ‘Sudah disetujui Presiden’, urusannya apa saya membangun koalisi? Mencalonkan seseorang?” ungkap Presiden. Namun, bila ada usulan soal nama calon presiden, Presiden Jokowi menyebut hal itu lumrah saja.

“Kalau saya ditanya saya jawab, ‘Pak, Bapak setuju ndak Pak Prabowo jadi capres nya?’ Kalau saya ditanya saya jawab kalau saya setuju, saya ngomong setuju, kalau enggak ya enggak. Kalau setuju (ya) setuju, ‘mantap gitu’ (tapi) kalau saya ditanya, kalau enggak ditanya saya diam-diam saja,” tambah Presiden.

Baca Juga  Ini Pentingnya Kemampuan Public Speaking untuk Politisi Menurut Tantowi Yahya

Menurut dia koalisi yang kini sudah ada yaitu KIB dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bukan bentukannya. 

Menurut dia KIB terbentuk karena pertemuan  Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan dan Mardiono, baru setelah itu datang pada dirinya.  Sedangkan untuk penyatuan Partai Gerindra dan PKB, Presiden Jokowi mengaku sebagai “penyambung”.

Presiden Joko Widodo bersama dengan Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan
Presiden Joko Widodo bersama dengan Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan

Nasdem dan PDIP Tidak Hadir 

Silaturahmi tersebut tidak dihadiri oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan PDIP Megawati Soekarno Putri. Kedua partai ini juga merupakan partai pendukung pemerintahan Presiden Jokowi, seperti lima partai lain yang hadir. 

Jokowi langsung memberi klarifikasi soal ketidakhadiran dua tokoh ini, dia menyebut bahwa keduanya diundang oleh Zulkifli Hasan. 

“Diundang, yang mengundang sekali lagi, yang mengundang adalah Pak Zulkifli Hasan,” kata Jokowi.

Zulkifli Hasan mengatakan keduanya sedang di luar negeri. Karena itu akan ada pertemuan lanjutan yang lebih lengkap, dengan menghadirkan ketua umum yang tidak hadir. 

“Mbak Mega sama Bang Surya lagi ke luar negeri. Insyaallah (akan mengadakan pertemuan), ‘kan masih panjang, ya (waktunya),” ujar Zulkifli. 

Koalisi Lebih Besar  

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan tidak menampik adanya wacana koalisi besar yang belakangan banyak dibicarakan. Dalam pernyataannya, Zulkifli mengungkapkan kekompakan dan keharmonisan antarparpol dalam pertemuan tersebut serta kemungkinan adanya diskusi lanjutan mengenai koalisi besar. Hal ini senada seperti yang diungkapkan Presiden Jokowi soal koalisi besar. 

“Saudara-saudara lihat, kompak (dan) harmonis kami tadi. Nanti tentu ada diskusi lanjutan mengenai koalisi besar,” ucap Zulkifli.

Zulkifli juga menyebut bahwa pembicaraan mengenai koalisi besar ini masih membutuhkan waktu yang cukup panjang, termasuk dalam hal pemilihan calon presiden yang akan diusung. “Capresnya bagaimana, itu ada perjalanannya, ada waktunya,” ujarnya.

Baca Juga  Ini Pengertian dan Ringkasan Perjalanan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW

Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengungkapkan adanya kesamaan pemikiran dengan pimpinan partai politik lainnya, khususnya dengan parpol yang berada di pemerintahan. Menurut dia, koalisi besar seperti yang diungkapkan Presiden Jokowi juga masuk akal. 

Menurutnya, selain kesamaan dalam frekuensi pemikiran, ada juga kecocokan dalam melihat tantangan yang harus dihadapi pada masa yang akan datang, baik dalam hal pembangunan, kondisi geopolitik, maupun masalah pangan.

“Jadi kita ada di dalam untuk memahami sulitnya pembangunan, tantangan yang kita hadapi, tahun depan tidak ringan, ada kondisi geopolitik yang sangat membahayakan di Eropa, di Taiwan, harus ‘di-manage’ dengan baik, masalah pangan harus ‘di-manage’ dengan baik. Untuk ini kita butuh kerja sama yang solid, frekuensi yang sama,” ungkap Prabowo.

Meski demikian, Prabowo menegaskan bahwa pembicaraan para ketua umum parpol tersebut lebih berfokus pada bagaimana menjamin kelangsungan pembangunan. Ia juga mengakui bahwa pertemuan antarparpol tersebut akan terus dilakukan dan menjadi semakin intensif di masa depan.

“Tadi Presiden (Jokowi) bicara beberapa kali harmonis, rakyat ingin lihat pimpinannya semua kerja sama untuk rakyat, intinya itu,” tambah Prabowo.

Namun, ia menegaskan bahwa belum ada pembicaraan yang mengarah pada pencalonan capres. Prabowo juga menyebut bahwa elektabilitasnya sebagai bakal capres mengalami kenaikan dalam beberapa survei karena pemerintahan dianggap berhasil.

“Kami ini bagian dari pemerintah, kalau pemerintah berhasil ya kita ikut naik, kalau pemerintah tidak bagus kita ikut turun, saya kira sederhana itu ya,” ujarnya.

 

 

 

banner 325x300