G24NEWS.TV, JAKARTA — Presiden Joko Widodo meresmikan kereta api ringan atau LRT Terintegrasi di wilayah Jabodebek hari ini, Senin (28/8).
Peresmian tersebut menandakan LRT Jabodebek beroperasi bagi masyarakat umum.
Presiden berharap diresmikannya LRT mampu mendorong masyarakat beralih menggunakan transportasi massal serta mengurangi kemacetan dan polusi udara.
“Kita harapkan masyarakat berbondong-bondong beralih ke LRT, baik yang dari Cibubur dan sekitarnya maupun Bekasi dan sekitarnya, sehingga kemacetan di jalan bisa kita hindari dan juga polusi bisa kita kurangi,” ujarnya dalam peresmian LRT Jabodebek.

Presiden mengungkapkan Jakarta selalu masuk sebagai 10 kota termacet di dunia.
“Kita selalu masuk sebagai 10 besar kota yang termacet di dunia. Setiap hari masuk 996 ribu kendaraan ke Jakarta, setiap harinya. Oleh sebab itu, macet, polusi juga selalu ada di Jakarta,” kata Presiden Joko Widodo.
Pemerintah terus berupaya menekan kemacetan dan polusi, salah satunya dengan mengembangkan transportasi massal yang ramah lingkungan seperti LRT.
“Kenapa dibangun MRT, LRT, KRL, Transjakarta, BRT, kereta bandara? Agar masyarakat kita semua beralih dari transportasi pribadi ke transportasi massal,” imbuhnya.
LRT Terintegrasi di Jabodebek mulai dibangun sejak 2015 dengan anggaran sebesar Rp32,6 Triliun.
Adapun tarif flat LRT yang ditetapkan Kementerian Perhubungan sebesar Rp5.000. Tarif promo ini menggunakan subsidi dari pemerintah menggunakan skema PSO yang mulai berlaku sejak LRT diresmikan hingga akhir September mendatang.

Jalur LRT yang diresmikan terdiri dari dua rute, yakni Cibubur melewati Stasiun Dukuh Atas-Cawang-Harjamukti PP.
Sedangkan line Bekasi melewati Stasiun Dukuh Atas-Cawang-Halim-Jatimulya PP. Total 18 stasiun LRT yang menghubungkan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.