G24NEWS.TV, JAKARTA – Lakukan reformasi struktural dan perkuat strategi kebijakan transformasi ekonomi, pemerintah optimis wujudkan Indonesia Emas 2045
Indonesia Emas 2024 merupakan cita-cita besar bangsa Indonesia yang perlu diwujudkan dengan melibatkan kerja keras dan kolaborasi dari berbagai pihak. Pelaksanaan transformasi ekonomi dan optimalisasi potensi yang dimiliki menjadi landasan untuk mencapai visi tersebut.
Indonesia saat ini tengah berada di momen krusial untuk mempersiapkan berbagai prasyarat demi mewujudkan pencapaian target tersebut. Tahun 2023 dan 2024 dinilai akan menjadi lompatan awal untuk memperkuat fondasi tranformasi ekonomi yang dicanangkan di tahun 2025 nanti.
“Reformasi struktural merupakan kunci keberhasilan transformasi ekonomi berkelanjutan,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Melalui Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang saat ini sedang disiapkan penyusunan undang-undangnya, Pemerintah telah menyusun rancangan tahapan transformasi ekonomi. Masing-masing tahapan tersebut memiliki target capaian pertumbuhan ekonomi, target peran industri manufaktur terhadap PDB, serta target proporsi jumlah kelas menengah.
Selain memperkuat transformasi ekonomi, strategi kebijakan juga diimplementasikan untuk mendorong optimalisasi berbagai potensi, yang salah satunya menyasar aspek Sumber Daya Manusia (SDM). Bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan kualitas SDM, peningkatan produktivitas tenaga kerja telah dilakukan melalui reformasi pendidikan dan ketenagakerjaan. Perbaikan regulasi dan prosedur kemudahan berusaha juga menjadi wujud kesungguhan Pemerintah dalam melakukan reformasi struktural.
“Indonesia juga mempunyai berbagai modal untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, yaitu Sumber Daya Manusia yang mendekati puncak bonus demografi, yang hanya bisa kita peroleh dalam 13 tahun ke depan dan hanya akan terjadi sekali dalam sebuah peradaban bangsa. Oleh karena itu, kita tidak bisa hanya menunggu ataupun kita pasif. Kita harus aktif, agar bonus demografi yang 13 tahun ini bisa kita capai,” ujar Menko Airlangga.
Berbagai upaya terkait pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) juga dilakukan melalui upaya diversifikasi ekspor dan hilirisasi sebagai langkah awal menuju industrialisasi. Saat ini, hilirisasi telah dimulai dengan membangun ekosistem baterai kendaraan listrik ataupun kendaraan listrik dan hilirisasi mineral. Hilirisasi yang disinergikan dengan strategi mencapai ekonomi berkelanjutan juga menjadi rancangan kebijakan yang akan dilakukan.
Dalam kancah internasional, Indonesia juga tengah berupaya mengajukan aksesi menjadi anggota OECD. Proses persiapan aksesi tersebut membutuhkan sejumlah kerangka regulasi dan standar domestik yang harus memenuhi standar OECD. Upaya Pemerintah ini akan beriringan juga dengan upaya meningkatkan daya saing Indonesia sebagai bagian dari transformasi menjadi negara maju, setara dengan anggota OECD lainnya.
Implementasi berbagai pipeline kebijakan tersebut tentu membutuhkan dukungan kualitas institusi dan tata kelola Pemerintahan yang baik. Untuk itu, dalam Rancangan RPJPN 2025-2045, transformasi tata kelola juga menjadi salah aspek transformasi yang akan terus digarap oleh Pemerintah.
Dengan kondisi fundamental ekonomi saat ini yang cukup solid dan berbagai kebijakan yang telah diimplementasikan serta dengan upaya memitigasi arah kebijakan di masa mendatang tersebut, Pemerintah optimis mampu mewujudkan visi Indonesia Emas di tahun 2045.
Email: DharmaSastronegoro@G24.News
Editor: Lala Lala