G24NEWS.TV, JAKARTA — Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar Mukhtarudin mendukung langkah pemerintah melakukan hilirisasi produk tambang, meski banyak negara-negara maju menggugat ke Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO.
“Kita Komisi VII DPR mendorong hilirisasi hasil tambang mineral akan terus dilanjutkan,” ujar Mukhtarudin, dalam siarannya.
Indonesia sebelumnya kalah dalam sengketa di WTO atas gugatan Uni Eropa yang memprotes larangan ekspor bahan mentah nikel. Namun Indonesia mengajukan banding atas putusan tersebut.
Indonesia kembali melakukan pelarangan ekspor bahan mentah bauksit, yang akan diikuti oleh tembaga.
Politisasi Partai Golkar ini meminta kebijakan hilirisasi pemerintah tetap berjalan melalui larangan-larangan ekspor bahan mentah meski menghadapi tantangan dari negara lain lewat WTO.
Menurut Mukhtarudin yang berasal dari Dapil Kalimantan Tengah itu, hilirisasi tidak hanya memberi manfaat bagi pengusaha dan investor besar, namun membawa kemajuan usaha mikro di dalam negeri.
“Tetapi juga turut mendukung pengusaha daerah dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) jika dibarengi dengan kolaborasi yang tepat,” ujar dia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa bahwa kasus sengketa di WTO itu tidak berdampak pada proses hilirisasi produk tambang yang ini dilakukan.
“Sementara ini kita tetap jalan terus dengan program hilirisasi. kan hilirisasi itu akan membawa investor. Kita juga sudah banding. Kita tetap konsisten di sana, belum ada keputusan lain di luar itu,” tegas Agus.
