G24NEWS.TV, JAKARTA – Lima badan PBB menyerukan gencatan senjata kemanusiaan dan akses yang aman bagi warga sipil dalam upaya menyelamatkan nyawa dan mencegah lebih banyak penderitaan.
Lima badan PBB mengatakan Gaza berada dalam situasi kemanusiaan yang menyedihkan sebelum terjadinya permusuhan terbaru yang mengakibtkan bencana besar, sehingga dunia diminta berbuat lebih banyak.
Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Program Pembangunan PBB (UNDP), Dana Kependudukan PBB (UNFPA), Dana Anak-anak PBB (UNICEF), Program Pangan Dunia (WFP) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Konvoi kemanusiaan memasuki Gaza pada Sabtu, (21/10/2023) pagi melalui perbatasan Rafah dengan Mesir – yang pertama sejak permusuhan meletus dua minggu lalu.
Ke-20 truk tersebut membawa barang-barang penyelamat nyawa dari PBB dan Bulan Sabit Merah Mesir, termasuk kaleng tuna dan pasta tomat, pasta, air minum dan pasokan medis. Ratusan truk lagi menunggu di perbatasan.
“Pengiriman pertama namun terbatas ini akan memberikan jalur bantuan yang sangat dibutuhkan bagi ratusan ribu warga sipil, sebagian besar perempuan dan anak-anak, yang tidak mendapatkan akses terhadap air, makanan, obat-obatan, bahan bakar, dan kebutuhan penting lainnya,” jelas badan PBB dalam keterangan pers bersama, dikutip Minggu (22/10/2023).
Akses Bantuan Terbatas
PBB menyebutkan bantuan yang disalurkan hanyalah permulaan kecil dan masih jauh dari cukup bagi korban perang Isreal dan Palestina yang masih berlangsung.
Pernyataan mereka menyoroti kebutuhan yang sangat besar setelah krisis Israel-Gaza, yang dimulai pada 7 Oktober setelah militan Hamas melancarkan serangan mematikan di Israel, menewaskan banyak orang dan menyandera lebih dari 100 orang.
Israel membalasnya dengan serangan udara dan pemboman, pengepungan total terhadap Gaza, dan memerintahkan warga sipil untuk mengungsi dari bagian utara wilayah tersebut.
Bantuan Kemanusiaan
Lebih dari 1,6 juta orang di Gaza sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Hampir separuh populasi anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan, begitu pula wanita hamil dan orang lanjut usia.
Selain itu, pemboman terus-menerus selama dua minggu telah menyebabkan banyak infrastruktur sipil di Gaza rusak atau hancur, termasuk tempat berlindung, fasilitas kesehatan, air, sanitasi, dan sistem kelistrikan.
Badan-badan tersebut memperingatkan bahwa “waktu hampir habis sebelum angka kematian bisa meroket akibat wabah penyakit dan kurangnya kapasitas layanan kesehatan.
Email: Nyomanadikusuma@G24 News
Editor: Lala Lala