Pendapatan PT Angkasa Pura I (AP I) dan Angkasa Pura II (AP II) diketahui anjlok hingga disebut merugi pada 2021. Hal ini menjadi sorotan bagi Anggota Komisi V DPR RI Hamka B Kady yang meminta perseroan tersebut untuk bangkit membenahi pelayanan.
Hamka menyebut pada tahun 2020 revenue atau pendapatan AP I sebesar Rp 5,8 triliun, sedangkan pada tahun 2021 sebesar Rp 5,4 triliun. Angka tersebut menunjukkan kerugian, mengingat cost atau biaya operasional yang dikeluarkan persero lebih tinggi dari angka tersebut.
Demikian pula untuk AP II, politisi Golkar ini menyebutkan revenue pada tahun 2020 mengalami minus Rp 9 triliun dari tahun sebelumnya, pada tahun 2021 juga masih mengalami minus Rp 19 triliun dan baru mulai bangkit di tahun 2022.
“Untuk Direktur Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II tolong ditingkatkan pelayanannya dengan baik. Kalau memang volume atau revenue mau diharapkan tinggi, tentu pelayanannya juga harus diperbaiki dengan baik,” ujar Hamka dalam keterangannya dikutip, Jumat (30/9/2022).
Selain itu, untuk mengatasi kerugian Hamka juga meminta Angkasa Pura untuk setop membuat usaha anak baru. Hamka berharap AP I dan AP II lebih banyak melibatkan UMKM.
“Catatan kecil, jangan lagi Angkasa Pura membuat anak perusahaan lagi kalau proyek-proyek besar yang kerjakan hampir anak perusahaan Angkasa pura itu sendiri. Tolong dilibatkan UMKM-UMKM di bidang konstruksi atau di bidang tenant-tenant dan konsumtif,” katanya.
Hamka mengatakan jika proyek yang ada dikerjakan oleh anak perusahaan Angkasa Pura sendiri, maka persero tersebut tidak berkembang karena dikuasai sendiri oleh pihaknya.
“Tolong ini menjadi catatan penting, dan saya akan ikuti itu,” pungkasnya.