Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) dari fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Dave Laksono mengatakan, untuk bisa menjadi anggota dewan, seseorang harus memiliki keahlian dan bakat.
Pasalnya, kata dia, dengan keahilan dan bakat itu anggota dewan bisa mengabdi ke negara dan masyarakat.
“Kalau mau mencoba masuk ke dunia DPR ya harus bisa tahan banting, tunjukkan semua keahlian dan bakat. Jadi, tidak bisa sembarangan dan mentang-mentang anak anggota DPR juga jadi tidak mau berjuang dengan mandiri dan benar,” jelas Dave.
Lebih lanjut, Dave bercerita mengenai perjalanannya menjadi anggota dewan yang memerlukan proses demokrasi cukup panjang dan bukan semata-mata karena faktor keluarga.
“Kalau dibilang gara-gara pengaruh ayah atau tidak, bisa dibilang juga bukan. Karena dari saya kecil hingga besar, saya sudah dihadapkan dengan dunia organisasi dan perpolitikan,” kata Dave dalam tayangan Local Leader di kanal YouTube G24 Channel.
“Jadi sudah terekspos dan terbentuk masuk ke dalam dunia politik,” tambah legislator muda Golkar dari daerah pemilihan Jawa Barat VIII (Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, dan Kota Cirebon).
Dave mengatatakan, ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), ia sudah melihat ayahnya menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan berlanjut sebagai pengurus dari Partai Golkar.
Politisi Golkar ini menyebutkan, banyak stigma negatif terhadap dinasti politik yang ada di Indonesia. Padahal, banyak juga dinasti politik yang bersih dan murni karena prestasi sendiri.
“Keluarga memang hampir sebagian terjun ke dunia politik. Namun bukan berarti ketika ingin masuk langsung diberi karpet merah dan mendapat jalan yang mudah,” ujar dia.
“Tetapi saya juga turut terlibat aktif, rajin berbicara soal politik, serta menunjukkan performa yang terbaik. Baru saya bisa mendapatkan kesempatan untuk duduk di kursi DPR dan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar,” sebut Dave.