G24NEWS.TV, JAKARTA – KPK mendalami laporan dugaan penyelewengan dana bantuan penanganan gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
“Setelah kami cek benar ada pengaduan dimaksud. Pelapor maupun materinya tentu tidak bisa kami sampaikan ke publik,” kata Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri melalui keterangannya di Jakarta, Selasa (27/12).
Menurut Ali, KPK pasti akan menindaklanjuti laporan tersebut.
“Segera kami tindak lanjuti dengan telaah dan verifikasi untuk memastikan syarat kelengkapan laporan pengaduan. Kami juga lakukan pengayaan informasi terkait hal tersebut,” ujar Ali.
Gempa bumi M 5,6 mengguncang Cianjur pada 21 November 2022 dan memakan hingga ratusan korban jiwa.Data BPBD Kabupaten Cianjur mencatat jumlah korban jiwa atas gempa Cianjur per 21 Desember 2022 mencapai 602 korban meninggal dunia, 5 dalam pencarian, 2 masih dirawat, 593 luka berat kumulatif, dan 116.753 mengungsi.
Bantuan di-repacking
Sebelumnya diberitakan oleh berbagai media, Acsenahumanis Respon Foundation melaporkan Bupati Cianjur Herman Suherman pada Jumat (16/12). Dalam laporannya lembaga itu menyebut bantuan untuk korban Cianjur dipotong.
Bantuan dari Emirates Red Crescent terdiri atas 2.000 lembar selimut, 25 ton beras, 1.000 paket kebersihan, 500 lampu bertenaga solar, dan battery charger untuk tenda.
“Bupati memotong SOP [prosedur operasi standar] yang sudah dibuat BNPB [Badan Nasional Penanggulangan Bencana] serta me-repacking antuan menjadi berbeda,” tulis Acsenahumanis Respon Foundation.
Dalam laporan tersebut Herman disebut memanfaatkan jabatannya sebagai Bupati Cianjur untuk kepentingan pribadi dan tidak menyalurkan bantuan sebagaimana semestinya.
“Yang tadinya sumbangan dari lembaga internasional diubah kemasan partai dan dijual ke pasar. Artinya, Bupati menggunakan wewenangnya untuk memangkas distribusi bantuan serta mengemas bantuan tersebut dengan bentuk lain dan menjual ke pasar.”
Bupati Herman Bantah Keras
Ditulis oleh Detik, Bupati Cianjur Herman Suherman membantah tudingan tersebut. Menurut dia tidak ada kepala daerah yang menjual bantuan ke pasar.
“Yang namanya bantuan itu, mohon maaf, tidak mungkin dijual oleh Bupati ke pasar. Mana ada Bupati jual bantuan ke pasar. Bupati banyak kerjaan yang lain, saya masih fokus untuk penanganan bencana,” ujar Herman.
“Terlalu naif kalau menjual barang bantuan, warga Cianjur kasihan, masih banyak yang butuh bantuan,” ujar dia.
Herman mengatakan sejak awal menyampaikan ke perangkat daerah untuk tidak mengkorupsi bantuan. Dia menuturkan terkait penyaluran bantuan, baik uang maupun barang, akan tercatat.
Herman mengaku siap jika dimintai keterangan oleh KPK tentang bantuan tersebut.
“Kalau nanti dimintai keterangan, saya akan sampaikan apa adanya. KPK juga nanti menilai benar atau tidaknya. Sekarang saya lebih fokus ke penanganan bencana saja, karena masih banyak warga yang tinggal di pengungsian dan butuh perhatian pemerintah,” ucap Herman.