G24NEWS.TV, JAKARTA — Pemerintah Turki mengumumkan korban jiwa gempa pada Senin 6 Februari 2023 lalu yang berpusat di Provinsi Kahramanas sudah melampaui 12.000 orang.
Lebih dari 6.000 bangunan runtuh akibat gempa dengan berkekuatan 7,7 dan 7,6 Skala Richter yang terjadi dalam waktu kurang dari 10 jam. Badan Penanggulangan Bencana Turki, AFAD mengatakan korban tewas sebanyak 12.391 dan 62.914 mengalami luka-luka. Sedangkan warga yang terdampak gempa ini lebih dari 13 juta jiwa.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemerintah mengambil semua tindakan di semua institusi sejak gempa melanda wilayah selatan negaranya.
“Kami telah memobilisasi semua sumber daya kami. Terutama AFAD (Disaster and Emergency Management Presidency), dengan segala cara,” ujar Presiden Erdogan saat meninjau upaya bantuan, dikutip dari Anadolu Agency.
Lihat postingan ini di Instagram
Pada Selasa (7/2) Turki mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan kedepan di provinsi yang dilanda gempa. Ini adalah upaya mempercepat proses operasi pencarian dan penyelamatan.
Selain itu, Turki juga berkabung nasional selama tujuh hari nasional setelah gempa dahsyat tersebut. Semua acara olahraga nasional di negara itu ditunda untuk waktu yang belum pasti.
Sekolah di seluruh negeri akan ditutup hingga 13 Februari, dan pendidikan di 10 provinsi yang terkena dampak dihentikan hingga 20 februari. Setelah gempa, belasungkawa dari seluruh negara mengalir yang mengungkapkan solidaritas dengan Turki, dan banyak negara mengirimkan tim penyelamat dan bantuan.