G24NEWS.TV, JAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menawarkan produk porang dan sarang burung walet ke China dengan berbagai keunggulan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan provinsinya merupakan penghasil terbesar porang di Indonesia. Sedangkan untuk sarang burung walet, Jawa Timur menguasai 30 persen produksi nasional.
“Saya menyampaikan harapan agar Jatim, utamanya petani porang dan walet bisa mendapat akses pasar yang lebih luas di Tiongkok,” kata Khofifah kepada wartawan seusai bertemu Konjen China Xu Yong di Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa (3//12) dikutip dari Antara.
Porang adalah salah satu sumber pangan dengan kandungan karbohidrat dan kalori rendah, serta bebas protein.
Khofifah berharap Xu Yong bisa mengundang investor untuk datang ke Jawa Timur untuk melihat pabrik secara langsung. Bisa juga investasi membangun pabrik untuk memperluas potensi pasar bagi petani porang Jatim.
Demikian juga dengan produk sarang burung walet, Khofifah meyakini Jawa Timur bisa memenuhi kebutuhan yang populer dikonsumsi para balita di China.
“Jika kita bisa mencari titik temu perdagangan untuk dua komoditas tersebut maka akan luas perannya bagi petani-petani porang dan sarang burung walet asal Jatim,” kata di
Khofifah juga menawarkan berbagai program kerja sama di bidang ekonomi, pendidikan, budaya dan pariwisata antara Jatim agar bisa dikembangkan lebih luas lagi.
Tercatat kinerja perdagangan berbagai komoditas antara Jatim dan China dalam kurun waktu Januari-Oktober 2022 menunjukkan geliat yang signifikan, dengan nilai ekspor sebesar USD2,6 juta.
Nilai impornya sebesar USD5,8 juta atau mengalami defisit sebesar Rp3,171,14 juta.
Hal itu membuat China berada di urutan ketiga sebagai negara tujuan ekspor tertinggi dari Jatim. Sebagai negara asal impor ke Jatim malah menempati urutan pertama.
Sementara itu, data investasi China di Jatim sejak tahun 2010 sampai dengan triwulan III tahun 2022 sebanyak 361 proyek, dengan nilai investasi sebesar 368,67 juta dolar AS.
Bidang usaha terbesar yaitu perdagangan dan reparasi, industri makanan, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya.
Konjen Xu Yong yang baru bertugas selama satu bulan di Jatim mengaku optimistis kerja sama dengan Jatim akan bisa terus meningkat di masa depan.
“Saya harap akan menjadi mitra strategis satu sama lain, yang bisa mengembangkan berbagai kerja sama di bidang ekonomi, pendidikan, pariwisata dan perikanan, demi kesejahteraan masyarakat di kedua wilayah,” kata Khofifah.