G24NEWS.TV, JAKARTA – Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily, menyampaikan, politik identitas adalah cara yang berbahaya untuk kepentingan politik terutama menjelang pemilihan umum atau Pemilu.
Menurutnya, politik identitas berupa politisasi agama atau memanfaatkan agama untuk kepentingan politik serta ujaran kebencian dengan mengatasnamakan kelompok tertentu, masih kerap terjadi.
Partai Golkar, kata dia, tidak mengedepankan identitas, agama, budaya dan suku dalam pendekatan kepada masyarakat.
Sebab menurutnya, fanatisme identitas sudah dipastikan akan merusak nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki Indonesia.
Kang Ace mencontohkan fenomena Arab Spring terkait kondisi geopolitik dunia yang tidak stabil dan telah memicu krisis di beberapa negara di Timur Tengah.
Kekacauan sosial dan penggulingan pemerintahan terjadi secara beruntun sejak musim semi 2011 di Tunisia dan menyebar ke beberapa negara Arab lainnya seperti Mesir, Libya, hingga Suriah.
“Akibatnya bisa kita lihat negara-negara di sana menjadi lemah. Pertahanannya lemah. Mudah digoyang-goyang oleh intervensi asing,” ucapnya.
Dia menyebut Suriah atau Syiria sebagai contoh. Negara dengan tradisi peradaban maju itu hari ini hancur berantakan, akibat perebutan kekuasaan dengan mengatasnamakan agama.
“Negara itu kini terkoyak dan berkeping-keping, Islam syiah berpusat di Damaskus, kelompok Suni yang didukung Arab Saudi di Aleppo dan ISIS berpusat di Mosul. Mereka semua mengaku Islam dan ada ulamanya saat bertempur mereka selalu sama-sama berteriak Allahu Akbar,” kata Kang Ace.
Peristiwa yang terjadi di Suriah ini, kata Kang Ace, harus menjadi pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia.
“Kita beruntung sebagai bangsa punya Pancasila. Di Tumur Tengah satu suku bangsa negaranya berpecah-pecah dan berbeda-beda. Kita banyak suku tapi tetap satu yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia,” sambungnya.
Email: DharmaSastronegoro@G24.News
Editor: Lala Lala