G24NEWS.TV, JAKARTA — Tokoh Golkar Erwin Aksa menilai pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyinggung sebutan “Pak Lurah” dalam pidato kenegaraannya di Sidang Tahunan MPR RI, adalah bukti presiden tampil apa adanya.
“Saya kira Bapak Presiden Jokowi itu memberikan pesan kalau beliau transparan,” ungkap Erwin Aksa dilansir dari Indopos, Jumat (18/7).
Erwin Aksa menilai bahwa apa yang dikatakan Presiden Joko Widodo adalah bentuk keseriusannya yang tidak suka atas julukan “Pak Lurah”.
“Saya rasa beliau serius sehingga harus mengambil momen pidato kenegaraan. Karena banyak pihak kerap suka jual nama dengan istilah julukan,” lanjut dia.
Kendati demikian, Caleg Golkar Dapil 3 DKI Jakarta itu mengungkapkan bisa jadi julukan “Pak Lurah” adalah sebutan publik untuk Presiden RI, seperti halnya orang Amerika menyebut presidennya dengan istilah Potus.
“Kalau istilah america called sign potus (president of the united states). Nah, untuk di Indonesia istilahnya untuk presiden mungkin lurah,” tambahnya.
Sebelumnya, pada Pidato Kenegaraan 2023, Presiden Joko Widodo menegaskan dirinya bukan “Pak Lurah” melainkan Presiden Republik Indonesia.

“Sedang tren di kalangan politisi dan parpol, setiap ditanya capres dan cawapresnya jawabannya belum ada arahan Pak Lurah,” kata Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan, Rabu (16/8).
Ia menuturkan dirinya sempat berpikir siapa yang dimaksud Pak Lurah.
“Saya sempat mikir siapa ini Pak Lurah. Sedikit-sedikit Pak Lurah. Belakangan saya tahu, yang dimaksud Pak Lurah adalah saya,” lanjutnya.
Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa Pak Lurah adalah kode dan kembali menegaskan dirinya bukan “Pak Lurah”.
“Ternyata Pak Lurah itu kode, tapi perlu saya tegaskan saya ini bukan ketua umum Parpol, bukan juga ketua koalisi partai,” tutur Presiden Joko Widodo.