Internasional

Kasus Flu di Amerika Serikat Melonjak, Apakah Pertanda Sistem Kesehatan Mereka Runtuh?

168
×

Kasus Flu di Amerika Serikat Melonjak, Apakah Pertanda Sistem Kesehatan Mereka Runtuh?

Share this article
rumah sakit di amerika
rumah-sakit-di-amerika

G24NEWS – Pada 26 November, tercatat lebih dari 34.000 flu positif dilaporkan oleh laboratorium dari seluruh Amerika ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Angka tersebut merupakan jumlah tertinggi yang tercatat sejak tahun 1997. Jumlah tersebut mengalahkan enam musim flu terakhir, termasuk 2019-2020 ketika pandemi Covid-19 dimulai.

Peningkatan ini terkait dengan fakta lebih banyak orang menjalani tes flu dibanding tahun-tahun sebelumnya. Selama November, jumlah tes flu yang dilakukan di laboratorium klinis dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu sekitar 540.000 berbanding 265.000. Semakin banyak pengujian maka akan lebih banyak kasus ditemukan.

Pasien Rawat Inap Akibat Flu Bertambah Cepat

Banyak tanda-tanda yang memperingatkan musim flu sekarang ini buruk. Angka pasien rawat inap flu meningkat dengan cepat. Dalam konferensi pers, direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan sudah ada 78.000 flu yang dirawat di rumah sakit musim ini, atau hampir 17 dari setiap 100.000 orang Amerika.

“Itu yang tertinggi yang pernah kami lihat sepanjang tahun ini dalam satu dekade,” katanya.

Sesuai dengan tren masa lalu, tingkat rawat inap tertinggi adalah di antara orang dewasa berusia 65 tahun ke atas. Tingkat rawat inap ini sangat memprihatikan karena tumpang tindih dengan lonjakan virus lain yang menyebabkan banyak orang harus dirawat di rumah sakit.

Baca Juga  Bawaslu Rancang Pembentukan Gakkumdu Luar Negeri

Salah satunya adalah RSV yang telah memadati rumah sakit anak selama lebih dari enam minggu. Dan sementara Walensky mencatat ada sinyal transmisi RSV melambat di beberapa bagian negara, rawat inap Covid-19 baru-baru ini mulai meningkat.

Antibodi Penduduk Amerika Rendah

Alasan penting untuk konvergensi gelombang virus ini adalah rendahnya tingkat antibodi terhadap pilek dan flu.

Penduduk Amerika tidak benar-benar melakukan usaha untuk melindungi diri dari virus pernafasan. Fakta mengungkapkan bahwa hanya seperempat orang dewasa dan 40 persen anak-anak yang menerima suntikan flu musim ini dan 15 persen orang dewasa yang memenuhi syarat untuk dosis penguat Covid-19 yang diperbarui telah menerimanya.

Vaksinasi flu tahun ini diharapkan menjadi pencegahan, sebab vaksin tersebut cocok dengan dengan jenis flu yang beredar. Namun itu hanya berfungsi jika orang mendapatkannya.

Baca Juga  Pengusaha Amerika Serikat Unggulkan Prabowo dalam Pilpres 2024, Ini Alasannya

Banyak tindakan pencegahan yang terbukti efektif tidak digunakan secara luas selama pandemi Covid-19. Misalnya standar ventilasi dan filtrasi yang tinggi tidak diterapkan di gedung-gedung.

Hanya seperempat orang Amerika bersedia mengubah perilaku hidup untuk mengurangi paparan virus. Hanya sebagian kecil orang Amerika bersedia memakai masker saat di luar rumah atau bersama orang banyak.

Kekurangan Tenaga Perawat

Di tengah lonjakan flu, upaya pencegahan terhambat oleh karena kurangnya obat-obatan yang dibutuhkan. Kekurangan tenaga kesehatan karena pandemi menyebabkan rumah sakit anak tidak punya cukup sumber daya untuk merawat mereka.

Organisasi perawatan kesehatan anak telah menyerukan deklarasi darurat nasional, tidak ada respons berarti untuk menangani masalah ini.Infeksi flu di Amerika biasanya memuncak antara Desember dan Februari.

Masih merupakan tanda tanya apakah gelombang ini sudah mencapai puncak atau malah merupakan awal dari menuju puncak yang tentunya akan menjadi beban berat tenaga kesehatan. Setelah beberapa tahun hidup dalam kondisi berat, tidak jelas apakah sistem perawatan kesehatan dapat memikul beban tersebut.

 

banner 325x300