G24NEWS.TV, JAKARTA–Berdasarkan penetapan awal Ramadhan oleh Pemerintah, umat Muslim Indonesia sudah memasuki 10 hari terakhir puasa, salah satu hal yang sangat istimewa adalah malam Lailatul Qadar, kapan?
Lailatul Qadar merupakan malam yang istimewa karena di dalamnya turun Al-Quran secara keseluruhan.
Munculnya Lailatul Qadar disebut sebagai malam lebih baik dari seribu bulan. Sebagaimana di dalam Al-Qur’an, surat Al-Qadr, ayat 1-3 sebagai berikut:
Artinya, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?, Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
Kapankah lailatul qadar?
Meskipun tidak ada yang tahu dengan pasti kapan terjadinya malam Lailatul Qadar, tetapi menurut beberapa hadis dan pendapat ulama, malam penuh berkah tersebut akan terjadi pada hari-hari terakhir berpuasa.
Namun, menurut hadis dari Rasulullah, terdapat petunjuk kapan malam lailatul qadar terjadi yaitu pada malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan.
Dari Aisyah r.a. ia menuturkan, “Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda, “Carilah malam Qadar pada malam-malam ganjil pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 1878 dan Muslim: 1998).
Berdasarkan hal tersebut, artinya, lailatul qadar akan terjadi mulai pada puasa Ramadhan malam ke-21.
Dengan merujuk pada hadis Rasulullah, dapat disimpulkan bahwa lailatul qadar akan terjadi pada tanggal ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Oleh karena itu, malam ini diprediksi akan terjadi pada malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29 saat umat Muslim melaksanakan puasa.
Oleh karena itu, jika mengacu pada kalender Gregorian, Lailatul Qadar pada tahun 2023 akan jatuh pada tanggal-tanggal berikut.
- Malam ke-21 Ramadan 1444 H: 11-12 April 2023
- Malam ke-23 Ramadan 1444 H: 13-14 April 2023
- Malam ke-25 Ramadan 1444 H: 15-16 April 2023
- Malam ke- 27 Ramadan 1444 H: 17-18 April 2023
- Malam ke- 29 Ramadan 1444 H: 19-20 April 2023
Di hadis lain, Rasulullah bersabda lailatul qadar terjadi hanya pada malam ke-25, 27 dan 29.
“Rasulullah keluar hendak mengabarkan Lailatul Qadar, kemudian ada pertengkaran di antara 2 orang dari kaum Muslimin.
Rasulullah bersabda: “Sungguh aku keluar untuk mengabarkan pada kalian tentang Lailatul Qadar. Dan sungguh fulan dan fulan bertengkar, maka Lailatul Qadar diangkat. Mungkin ini lebih baik bagi kalian. Carilah Lailatul Qadar di malam 27, 29 dan 25”. (HR al-Bukhari dari Anas).
Ciri-ciri Lailatul Qadar
Dalam hal ini, Rasulullah menjadikan rahasia kapan munculnya lailatul qadar terjadi. Bahkan, bagi umat Islam yang menemukannya, disarankan untuk menjaga kerahasiaannya.
Hal ini dimaksudkan adalah agar umat Islam tidak hanya memusatkan perhatian pada malam tersebut, tetapi juga memberikan perhatian pada hari-hari Ramadhan secara keseluruhan dalam beribadah dan berbuat baik.
Meskipun dirahasiakan, Rasulullah pernah menyebutkan tanda-tanda lailatul qadar sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim.
Dari Abi bin Ka’ab, Rasulullah bersabda yang artinya: “Subuh hari dari Lailatul qadar, matahari terbit tanpa sinar, Matahari terbit di ufuk timur dengan perlahan-lahan, seakan-akan menyerupai sebuah bejana yang sedang naik.”
