Nasional

Ini Sejarah Sudirman Cup, Ajang untuk Kenang Bapak Bulu Tangkis Indonesia

216
×

Ini Sejarah Sudirman Cup, Ajang untuk Kenang Bapak Bulu Tangkis Indonesia

Share this article
Piala Sudirman Cup
Piala Sudirman Cup

G24NEWS.TV, JAKARTA —  Sudirman Cup merupakan ajang kejuaraan bulu tangkis campuran antar negara yang telah dihelat sejak 1989, simak ini sejarah kejuaraan untuk mengenang bapak badminton Indonesia.

Penamaan kompetisi dua tahunan ini mengacu pada pendiri Persatuan Bulu Tangkis Indonesia sekaligus mantan pebulutangkis, Dick Sudirman.

Kompetisi ini terbilang cukup bergengsi. Sebab setiap negara akan saling bertemu negara lain dalam lima duel yang terdiri dari tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri, serta ganda campuran.

Untuk negara yang berhasil lebih dulu memenangkan 3 dari 5 duel tersebut maka akan dinyatakan sebagai pemenang pertandingan.

Sejak dihelat pada 1989, Piala Sudirman telah berlangsung sebanyak 16 kali. Pada awalnya, Tournament Piala Sudirman diadakan di negara yang terpilih menjadi tuan rumah IBF World Championship.

Akan tetapi, sejak 2003, BWF tidak lagi menerapkan aturan itu. Indonesia sendiri baru pertama kali terpilih menjadi tuan rumah Piala Sudirman, tepatnya saat ajang perdana.

Negara lain seperti, Inggris, Swiss, Spanyol, Belanda dan Malaysia serta Australia masing-masing juga pernah sekali terpilih menjadi tuan rumah. Adapun Cina yang paling sering (5 kali), disusul Denmark dan juga Skotlandia (2 kali).

Rencananya, pada edisi ke-17, turnamen Sudirman Cup 2021 diagendakan akan bertempat di Suzhou, Cina. Namun, karena sebuah wabah pandemi, per tanggal 29 Juni 2021, BWF mengumumkan venue Turnamen Piala Sudirman resmi dipindah ke Vantaa, Finlandia.

Baca Juga  Jalan Utama Macet, Jemaah Haji Lansia Digendong Pendamping

Sistem Kompetisi Piala Sudirman

Untuk format Piala Sudirman pada awalnya digelar tanpa kualifikasi. Negara-negara peserta dibagi menjadi beberapa grup, tetapi hanya negara dari grup 1 yang berhak mengangkat trofi.

Adapun negara terbaik dari grup lain akan dipromosi ke grup yang berada di atasnya, sementara negara dengan peringkat terbawah di grup akan degradasi ke grup di bawahnya.

Namun demikian, Piala Sudirman 2021 akan menggunakan format terbaru. Kualifikasi dilakukan berdasarkan hasil kejuaraan di level benua. Sangat disayangkan, ajang level kontinental yang diagendakan pada Februari 2021 tidak berjalan mulus akibat munculnya wabah pandemi Covid-19.

Hanya Eropa yang sukses menggelarnya. Oleh karena itu, kualifikasi Sudirman Cup 2021 diubah dan menggunakan peringkat ranking negara versi BWF.

Pada perhelatan tahun ini, Finlandia selaku tuan rumah sebenarnya tidak lolos kualifikasi dan hanya menjadi peserta cadangan.

Tetapi, karena Perancis tuan ru,ah sebelumnya mengundurkan diri, maka Finlandia yang menggantikan dan mengisi slot tersebut.

Selain Perancis, ada juga Australia selaku wakil Oceania yang turut mengundurkan diri. Selandia Baru yang ditawarkan untuk mengisi slot kosong tersebut memilih menolak untuk tampil.

Baca Juga  Airlangga Didoakan Santri dan Pimpinan Ponpes Yaspida Jadi Presiden

Sebagai gantinya, Polinesia Prancis yang tampil apik dalam Badminton Pacific Games 2019 ditunjuk mewakili Oceania.

Setelah kuota 16 tim terisi penuh, para peserta dibagi dalam 4 grup. Setiap negara akan bertanding melalui babak penyisihan grup dengan sistem saling bertemu.

Selanjutnya, juara dan runner-up masing-masing grup akan bertanding di fase knockout, mulai dari babak 8 besar, semifinal hingga partai final.

Prestasi Badminton Indonesia di Piala Sudirman

Indonesia baru sekali keluar menjadi menjuarai Piala Sudirman, tepatnya saat menjadi tuan rumah edisi pertama tournament tersebut pada 1989.

Adapun negara paling tersukses di ajang ini adalah Cina dengan total 11 tropi, disusul oleh Korea Selatan dengan 4 tropi.

Menariknya, hanya 3 negara tersebut yang pernah mencicipi gelar juara Sudirman Cup.

Selain menjadi juara, catatan terbaik Indonesia adalah masuk final pada 1991. 1993, 1995, 2001 dan 2005 serta 2007.

Hingga edisi 16, skuad Garuda juga hanya 2 kali absen di semifinal, tepatnya pada 2013 dan 2017.

Adapun kiprah terbaru Indonesia di ajang Piala Sudirman 2019 adalah terhenti di babak semifinal, usai kalah dari Jepang dengan skor 3-1.

China mendominasi posisi juara Turnamen Sudirman Cup Diantaranya pada tahun:

1995,1997,1999,2001,2005,2007,2009,2011,2013,2015 dan 2019.

banner 325x300