EkonomiHeadlineInternasional

Indonesia-Malaysia Pererat Kerjasama, Ini Kesepakatan Kedua Negara

157
×

Indonesia-Malaysia Pererat Kerjasama, Ini Kesepakatan Kedua Negara

Share this article
Presiden Joko Widodo dan PM Malaysia Anwar Ibrahim. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Presiden Joko Widodo dan PM Malaysia Anwar Ibrahim. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

G24NEWS.TV, JAKARTA  Presiden Joko Widodo membahas beberapa hal penting dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato’ Seri Anwar bin Ibrahim dalam kunjungangan resmi ke Istana Kepresidenan Bogor, Senin (9/1). 

Presiden Jokowi menyambut baik komitmen PM Anwar Ibrahim dalam perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) dan berharap implementasi one channel system (OCS) berjalan dengan baik.

“Saya sangat berharap one channel system untuk perekrutan dan penempatan pekerja migran Indonesia benar-benar bisa kita jalankan bersama,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan resminya. 

“Saya mengulangi permintaan saya mengenai pentingnya pembangunan community learning center di Semenanjung untuk memenuhi hak pendidikan anak-anak pekerja migran Indonesia,” lanjut dia.

Ini adalah pertemuan perdana Jokowi dengan Anwar Ibrahim, yang baru saja terpilih menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-10 akhir November lalu. Indonesia jadi negara pertama yang dikunjungi Anwar.

Kesepakatan perbatasan 

Presiden menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia dan Malaysia telah menyepakati MoU mengenai wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia yang akan selesai pada tahun ini.

“Tadi kita telah membicarakan dan bersepakat agar MoU perbatasan segmen Sebatik dan segmen Sinapat selesai dapat ditandatangani tahun ini. Juga perjanjian laut wilayah di laut Sulawesi dan di Selat Malaka bagian selatan juga bisa disepakati tahun ini,” tutur Kepala Negara.

Lawan Diskriminasi Sawit 

Selain itu, Kepala Negara menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia dan Malaysia juga telah menyepakati penguatan kerja sama dalam meningkatkan pasar minyak kelapa sawit melalui Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC).

Baca Juga  Ini 4 Politisi Partai Golkar Mantan Kader HMI

“Tadi kita juga bersepakat memperkuat kerja sama melalui Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) untuk meningkatkan pasar minyak kelapa sawit dan memerangi diskriminasi terhadap kelapa sawit,” ucap Presiden Jokowi.

Kedua negara bersepakat memerangi diskriminasi terhadap minyak kelapa sawit dan memperkuat kerja sama melalui Dewan Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit untuk mengatasi masalah tersebut. 

Salah satu diskriminasi pada produk sawit dilakukan oleh Uni Eropa pada awal 2020. Saat itu Uni Eropa berkomitmen secara bertahap mulai menghapus minyak sawit dari bahan bakar transportasi pada 2030 karena dianggap terkait dengan deforestasi. 

Indonesia sangat berjasa bagi Anwar 

Presiden Joko Widodo dan PM Malaysia Anwar Ibrahim. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Presiden Joko Widodo dan PM Malaysia Anwar Ibrahim. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

PM Anwar mengungkap kedekatan dia dengan Indonesia jauh sebelum ia menjabat sebagai perdana Menteri. Bukan sekadar hubungan diplomatis biasa, tapi Indonesia memiliki tempat di hati sanubarinya.

“Semasa kami sulit, hidup dalam keadaan terombang-ambing dan menderita, Indonesia menyambut kami sebagai sahabat sejati. Sebab itu saya beritahu semalam kepada media, itu tak mungkin kita lupakan,” kata Anwar.  

PM Anwar Ibrahim menyambut baik inisiatif Presiden Jokowi terkait sejumlah upaya kerja sama tersebut. Selain itu, PM Anwar Ibrahim juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi Indonesia dalam memajukan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga  7 Atlet Badminton Handal Indonesia dan Pesona yang Memikatnya!

“Saya mendapatkan dua ide yang akan saya selesaikan untuk dituntaskan di Malaysia tentang hilirisasi dan juga digital ekonomi dan teknologi,” ujar dia. 

“Saya akan manfaatkan pengalaman dan kontribusi beliau (Presiden Jokowi), dan insyaallah kita akan dapat bantu memacu pertumbuhan ekonomi di Malaysia dan pastinya juga bersama dengan Indonesia dengan lebih meyakinkan,” lanjut dia. 

Minat Investasi IKN 

Dalam pertemuan itu diserahkan pula 11 surat pernyataan dari perusahaan-perusahaan Malaysia untuk ikut membangun Ibu Kota Nusantara atau IKN. Surat tersebut disampaikan Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Zafrul Abdul Aziz kepada Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.

Mereka yang menyatakan berminat adalah pengusaha di bidang elektronik, kesehatan, pengelolaan limbah, serta konstruksi dan properti.

PM Anwar Ibrahim menyebut upaya ini sebagai usaha positif dan inisiatif Malaysia, terutama di Sabah dan Serawak. ”Kedekatannya dan kepentingan ekonomi wilayah sangat bermakna. Rekan-rekan saya di Serawak dan Sabah memuji inisiatif ini dan saya beri tahu tadi itu inisiatif besar,” tambahnya.

Selain itu ada juga ada sembilan MoU bernilai total RM1,66 miliar  atau setara Rp5,905 triliun. 

Menurut PM Anwar, perusahaan listrik nasional Malaysia, yakni Tenaga Nasional Berhad (TNB) juga berniat menjajaki peluang untuk terlibat di sektor energi, termasuk untuk energi baru terbarukan (EBT).

 

banner 325x300